Balita Terjangkit Ebola di Mali Tewas

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • REUTERS/Frederick Murphy/CDC/Handout via Reuters
VIVAnews - Balita perempuan yang dilaporkan tertular penyakit mematikan Ebola, meninggal pada Jumat kemarin. Kini, petugas kesehatan berpacu dengan waktu untuk melacak orang-orang yang berpotensi pernah melakukan kontak dengan anak berusia dua tahun itu, supaya penyakit ini tidak menyebar di Mali. 
Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Kantor berita Reuters, Sabtu, 25 Oktober 2014 melansir balita itu berkunjung ke bagian barat kota Kayes, Guinea dari Mali menggunakan bus. Dia didiagnosa menderita Ebola pada Kamis lalu. 
Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Pemerintah Mali pada Jumat kemarin membenarkan kematian balita tersebut yang hingga kini tidak disebut identitasnya. 
Jangan Asal Pilih, 5 Tips Ini Harus Diperhatikan Muslimah Saat Memilih Kosmetik Halal

"Dalam momen sedih ini, pemerintah ingin menyampaikan rasa duka yang dalam kepada keluarga dan mengingatkan warga agar tetap memperhatikan tingkat kebersihan, karena itu tetap menjadi cara terbaik agar terhindar dari penyakit ini," ujar pemerintah. 

Mali menjadi negara keenam di kawasan Afrika Barat yang tercatat memiliki pasien Ebola. Sementara itu, Senegal dan Nigeria berhasil mengatasi penyakit itu dan telah dinyatakan bebas dari penyakit Ebola. 

Spanyol dan Amerika Serikat dilaporkan memiliki beberapa pasien. 

Namun, beberapa sumber diplomatik menyebut kekhawatiran terhadap kemampuan Mali mengatasi penyebaran Ebola. Selain itu, mereka masih harus berperang melawan kelompok militan setelah peperangan yang dipimpin Prancis berlangsung tahun lalu. 

Menurut keterangan Badan Kesehatan Dunia (WHO), dari hasil penyelidikan awal, terungkap balita itu telah menunjukkan gejala sebelum dibawa ke kota Kayes, Guinea. 

"WHO memperlakukan situasi di Mali sebagai keadaan darurat," ungkap pejabat WHO dalam sebuah pernyataan. 

Pejabat itu melanjutkan, gejala yang dialami balita itu saat dalam perjalanan menggunakan bus adalah hal yang paling membuat mereka khawatir. Sebab, di sana ada begitu banyak orang di dalam bus, sehingga kemungkinan penyakit itu menular ke orang lain lebih besar. 

WHO mengatakan, saat ini 43 orang yang pernah melakukan kontak dengan balita itu telah berhasil diidentifikasi. Namun, seorang pejabat berwenang Mali yang tidak ingin disebut namanya mengatakan kepada Reuters, setidaknya ada 300 orang yang melakukan kontak dengan balita tersebut.

Balita itu dirujuk ke rumah sakit lainnya pada Senin, 20 Oktober 2014. Keesokan harinya dia positif didiagnosa menderita tifus. Namun, di saat bersamaan hidungnya juga mengeluarkan darah. Kemudian, menurut keterangan WHO, pada Kamis kemarin balita itu positif menderita Ebola. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya