9 Virus Paling Mematikan di Dunia (II)

Virus H5N1 atau flu burung
Sumber :
  • Dok. Kementerian Kesehatan AS

VIVAnews - Manusia sudah berjuang melawan virus sejak zaman prasejarah. Beruntung bagi kita yang hidup di zaman modern ini karena berbagai antivirus dan vaksin sudah ditemukan, sehingga virus tidak sampai mewabah.

Namun, ada beberapa virus yang belum bisa ditaklukkan manusia. Salah satunya adalah virus ebola yang merebak di Afrika Barat. Virus ini mematikan karena membunuh 90 persen penderitanya.

Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak

"Kondisi ini bisa memburuk," kata pakar virus dari Boston University, Elke Muhlberger.

Namun, ada virus-virus lain yang sama mematikan seperti ebola, bahkan lebih letal. Berikut sembilan virus mematikan di dunia versi Live Science:

6. Hantavirus


Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) pertama kali mendapat perhatian luas di Amerika Serikat pada 1993. Kala itu, seorang pemuda Najavo yang sehat dan tinggal bersama tunangannya di area Four Corners, AS meninggal. Dia mengembuskan napas terakhir setelah beberapa hari sesak napas.

Beberapa bulan kemudian, otoritas kesehatan setempat mengisolasi hantavirus dari seekor tikus rusa (Peromyscus maniculatus) dari sebuah rumah yang penghuninya terinfeksi virus itu.

Lebih dari 600 orang di AS terjangkit HPS, dan 36 persennya tewas karena penyakit itu, menurut Centers for Disease Control and Prevention. Manusia sebagai inang dapat terinfeksi virus ini apabila melakukan kontak dengan hewan pengerat dan kotorannya.

Virus ini dinamai sesuai dengan nama Sungai Hanta di Korea Selatan. Sebelumnya, hantavirus jenis lainnya mewabah di awal 1950-an, selama Perang Korea. Menurut paper di jurnal Clinical Microbiology Reviews pada 2010, lebih dari 3.000 prajurit terinfeksi virus ini dan 12 persennya tewas.

Di dunia medis barat, virus ini tergolong baru saat ditemukan di AS. Peneliti kemudian menyadari bahwa tradisi pengobatan Navajo sudah mendeskripsikan penyakit yang mirip dengan yang di Korea dan terkait dengan tikus.

7. Influenza

Selama musim flu, sekitar 500.000 orang di dunia tewas karena penyakit ini, demikian data WHO. Namun, kadang-kadang ketika sebuah strain flu baru muncul, pandemik muncul dengan penyebaran penyakit lebih cepat dan, seringkali, dengan tingkat kematian yang lebih tinggi pula.

Pandemik flu paling mematikan, kadang disebut flu Spanyol, muncul pada 1918 dan menyerang sekitar 40 persen warga dunia dan membunuh 50 juta orang.

"Saya pikir mungkin saja terjadi lagi, flu seperti pada 1918," kata Muhlberger. Jika strain flu baru muncul di tengah populasi manusia, dan dengan transmisi yang mudah antarmanusia, "Kita dalam masalah besar."

8. Dengue virus

Virus ini pertama kali muncul pada 1950-an di Filipina dan Thailand. Sejak saat itu, virus menyebar ke seluruh wilayah tropis dan subtropis. Sekitar 40 persen penduduk dunia tinggal di daerah dengan endemik dengue. Dan, virus ini makin menyebar di dunia yang makin menghangat- -dengan bantuan nyamuk.

Dengue menyerang 50 hingga 100 juta orang per tahun, menurut WHO. Tingkat kematian dengue relatif lebih rendah dibanding virus lain, sekitar 2,5 persen. Meski demikian, virus ini bisa menyebabkan penderita mengalami demam seperti terserang ebola. Ini disebut juga dengue hemorrhagic fever atau demam berdarah.

"Kita harus lebih memikirkan virus dengue karena ini benar-benar ancaman bagi kita," kata Muhlberger. Sejauh ini, belum ada vaksin yang ampuh melawan virus ini. Namun, penelitian dan eksperimen pembuatan vaksin yang tengah dikerjakan sebuah perusahaan Prancis memberi harapan.

9. Rotavirus


Sejauh ini, sudah ada dua vaksin yang tersedia untuk melindungi anak-anak dari rotavirus. Virus ini menyebabkan anak dan bayi menderita diare parah. Virus ini menyebar sangat cepat melalui yang dinamai peneliti fecal-oral route. Artinya, partikel kecil feses yang kemudian terkonsumsi penderita.

Kasus rotavirus pada anak-anak di negara-negara maju jarang yang berujung pada kematian. Namun, penyakit ini menjadi pembunuh di anak di negara-negara berkembang di mana perawatan rehidrasi tidak luas tersedia.

Menurut data WHO tahun 2008, 453.000 anak berusia kurang dari 5 tahun di seluruh di dunia meninggal karena infeksi virus ini. Namun, negara yang kemudian menyediakan vaksin melaporkan bahwa angka anak-anak yang masuk rumah sakit dan meninggal akibat virus ini, menurun drastis.

Baca lima virus lainnya di (art)

Legeenda Timnas Indonesia dari Piala Dunia hingga Juara SEA Games Rayakan HUT PSSI
Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka

Khawatir Ada Aksi saat Putusan Sengketa Pilpres, TKN Siapkan Satgas Khusus

TKN menyampaikan pesan Prabowo kepada barisan pendukungnya agar mempercayakan putusan sengketa pilpres terhadap hakim MK.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024