Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain Ingin Dorong Riset Indonesia

Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain
Sumber :
  • Vivanews/AgusTH
VIVAnews
Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Webinar "Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital"
- Iskandar Zulkarnain terpilih menjadi kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) periode 2014-2019, melalui penyeleksian secara ketat oleh Kementerian Riset dan Teknologi.

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng

Untuk pertama kalinya, kepala LIPI dipilih secara terbuka yang diikuti oleh pihak internal dan eksternal dari lembaga penelitian umum lainnya.
Perdana Jajal Action di Film Horor Marni The Story of Wewe Gombel, Frislly Herlind Rasakan Hal Ini


Iskandar berhasil menyisihkan delapan kandidat lainnya, seperti Bambang Subiyanto (LIPI), Dewi Fortuna Khaidir Anwar (LIPI/Setwapres), Edvin Aldrian (BMKG), Estiko Rijanto (LIPI), Evvy Kartini (Batan), Fahmi Amhar (BIG), Ikrar Nusa Bakti (LIPI), dan Wimpie Agoeng Noegroho Aspar (BPPT).


Sebelumnya, pria kelahiran Cirebon, 14 April 1959 ini merupakan Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI. Kini, ia akan memegang tampuk kepemimpinan LIPI bersama wakilnya, yakni Akmadi Abbas, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Utama LIPI.


Iskandar yang merupakan anak tunggal dari pasangan Mampir Loebis dan Noerbaya ini, sudah dari tahun 1985 menjadi peneliti di lembaga tersebut.


Iskandar menempuh pendidikannya di Padang dari SD hingga SMA. Lalu, saat menjadi mahasiswa ia memilih untuk meneruskannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Geologi.


Saat masuk ke ITB, ia diterima di jurusan Elektro, yang saat itu sangat diminati oleh banyak orang. Namun, ia lebih memilih jurusan Geologi dan menekuninya selama tiga tahun, sejak 1982-1985.


"Saya sangat suka mencari jawaban (terkait geologi), seperti kenapa gunung ini bentuknya seperti itu, kenapa batu ini seperti disusun," jelas dia kepada
VIVAnews
di kantornya, Jakarta, Selasa 21 Oktober 2014.


Usai menyelesaikan sarjana Geologi, ia meneruskan S2 dan S3 yang digeluti hanya dalam waktu tiga tahun dari 1988-1991 di Johannes Gutenberg Universitaet di Mainz, Jerman.


Iskandar yang mempunyai istri bernama Eliza Mery dan tiga orang anak ini aktif secara organisasi. Tercatat, ada dua organisasi yang ia jalani mulai dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI).


Dari segi prestasi, Iskandar sudah menulis sekitar 33 publikasi ilmiah secara tunggal dan secara bersama-sama ada 64 publikasi ilmiah.


Selain itu, dia meraih sejumlah penghargaan seperti Best Paper pada Pertemuan Ilmiah Tahunan dari IAGI tahun 1993 dan Best Paper dalam Tiga Tahun Penerbitan Forum Jurnal Kebumian Nasional di Bandung oleh Forum Komunikasi Editor Jurnal Kebumian (Forkom EJB) tahun 2007.


"Sebagai kepala LIPI baru tentu akan terus mendorong riset yang berguna bagi kemaslahatan masyarakat dan bangsa, baik dalam ranah dalam maupun luar negeri," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya