Ketika Palu Pimpinan Sidang DPR Menghilang

Popong Otje
Sumber :
VIVAnews - Rapat paripurna untuk menentukan pimpinan dan alat kelengkapan DPR berjalan cukup panas. Sejumlah anggota dewan yang merasa tidak puas dengan jalannya sidang bahkan maju dan meneriakkan interupsi hingga ke depan podium depan meja pimpinan sementara DPR, Popong Otje Djundjunan dan Ade Rezki Pratama.
Tenang Hadapi DBD! Menkes Pastikan RS Siap Tangani Pasien, Ini Imbauannya untuk Masyarakat

Bukan hanya banjir interupsi, dalam sidang paripurna perdana anggota dewan yang baru dilantik Rabu pagi, 1 Oktober 2014 ini, juga merekam banyak kejadian tingkah polah menarik, bahkan hingga mengundang tawa. 
Cara Sholat Hajat dan Doa Rasulullah SAW untuk Mengatasi Masalah

Salah satunya adalah aksi anggota DPR dari Fraksi PDIP, yang memprotes mikrofon untuk peserta sidang yang mati, sehingga tidak bisa menyampaikan pendapat mereka. Pria itu kemudian maju dan terlihat memijit-mijit pimpinan sementara dan bahkan ia sempat mencium tangan serta pipi Popong Otje Djundjunan, atau yang akrab disapa Ceu Popong.
Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Hal tersebut membuat sidang semakin gaduh, karena berdasarkan aturan tidak boleh ada anggota yang naik ke panggung pimpinan sidang.

Pamdal DPR menegur pria tersebut. Ceu Popong pun akhirnya menegaskan tidak boleh ada yang naik ke meja pimpinan sidang. 

"Sesuai aturan tidak boleh ada yang naik ke meja pimpinan sidang," ujarnya, jelang Kamis dini hari, 2 Oktober 2014.

Aksi Popong memimpin sidang memang menarik. Anggota DPR periode 2014-2019 tertua itu cukup tegas dalam menghadapi interupsi para anggota dewan. Namun, ada saja aksi Popong yang mengundang gelak tawa peserta sidang, seperti pada saat Popong meminta anggota DPR yang protes ke depan untuk kembali duduk di bangkunya masing-masing.

Hal lain yang menggelikan adalah saat pimpinan sidang kehilangan palu yang digunakannya. Kejadian itu berlangsung saat kondisi sidang semakin tidak kondusif, karena makin banyaknya anggota yang maju bahkan naik ke podium meja pimpinan sidang.

Melihat kondisi itu, Pamdal kemudian mencoba mengevakuasi pimpinan sidang karena terus didesak oleh anggota DPR. Sebelum meninggalkan mejanya, Popong pun sempat bertanya ke mana palu yang digunakannya dalam bahasa Sunda.

"Mana palu na? Euweuh (tidak ada)," ucap Popong.

Mendengar hal itu, anggota DPR lain yang masih duduk di bangku mereka tertawa. Akhirnya rapat diskors sementara.

Baca juga: 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya