PM Inggris Sebut Kerjasama UE Tidak Berjalan

Sumber :
  • REUTERS/Luke MacGregor

VIVAnews - Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron, Selasa, 30 September 2014, mengatakan tidak akan patah hati jika Inggris keluar dari Uni Eropa (UE), karena tidak sejalan dengan kepentingan Inggris.

Pensiunan Dokter Diduga Tewaskan Ratusan Pasien

Cameron yang berjanji akan membahas kembali keanggotaan Inggris di UE jika terpilih kembali, mendapat tekanan dari Partai Independen Inggris dan anggota dari partai pendukungnya untuk memperkuat retorika pada UE.

Dikutip oleh
Salah Mengira Kuil sebagai Masjid, Diplomat Inggris Dikecam
Reuters , Cameron menyebut akan merasa lebih patah hati melihat Skotlandia berpisah dari Inggris. Namun, Cameron juga mengindikasikan bahwa Inggris akan tetap bersama UE jika terlaksana reformasi dan pengaturan ulang dengan Brussel.
Nonton Konser, Cara Ratu Elizabeth II Rayakan Ultah ke-92


"Ini masalah pragmatisme kepentingan. Apa yang terbaik bagi Inggris, bagaimana kita memperoleh kesepakatan terbaik untuk Inggris," kata Cameron, yang menyebut hubungan dengan UE tidak berjalan.

Membelotnya dua anggota kubu Konservatif pendukung Cameron ke UKIP, meningkatkan tekanan bagi Cameron untuk mempertegas sikapnya pada Eropa, masalah imigrasi dan kesejahteraan, delapan bulan sebelum pemilu Inggris, Mei 2015.

Namun, Cameron tampak hati-hati untuk tidak menyinggung Kanselir Jerman Angela Merkel, pemimpin Eropa paling berkuasa yang dapat mengganjal upaya Inggris dalam renegosiasi UE. Merkel mendukung reformasi UE, namun lebih terbatas dibandingkan keinginan Cameron.

"Ada renegosiasi yang harus dilakukan untuk memperoleh jaminan atas pasar tunggal, jaminan lebih baik pada masalah imigrasi, solusi untuk banyak masalah yang ditemukan Inggris dalam UE. Saya yakin itu bisa dilakukan," kata Cameron.

Anggota senior Konservatif memperingatkan Cameron bahwa mendukung kebijakan anti-UE dapat membelah suara Konservatif dalam pemilu, membuka jalan bagi Partai Buruh untuk memperoleh tambahan suara.

"Jika saya tidak berpikir bahwa jadi kepentingan Inggris untuk tetap di dalam UE, saya tidak akan berargumen untuk itu. Saya kira jawaban terbaik untuk Inggris adalah reformasi posisi di UE," ucapnya. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya