- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia turun pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 30 September 2014.
IHSG berakhir melemah 4,43 poin (0,09 persen) pada level 5.137,58 poin. Sedangkan nilai tukar rupiah pada kurs tengah BI melemah 92 poin ke level Rp12.212 per dolar AS.
Analis Asia Finansial Network, Agus Susanto Benzaenuri, menyatakan bahwa IHSG ditutup dalam teritori negatif, setelah ditekan oleh aksi jual investor asing yang nilai transaksinya mencapai Rp903 miliar hingga akhir perdagangan.
Selain itu, koreksi yang mendominasi bursa regional Asia, setelah terjadinya demontrasi di Hong Kong turut menekan pergerakan IHSG.
Transaksi IHSG Selasa mencatatkan volume perdagangan sebanyak 7,26 miliar saham dan dengan nilai transaksi mencapai Rp6,25 triliun.
"Secara industrial, sektor perdagangan dan infrastruktur yang paling menekan perdagangan IHSG. Sementara itu, sektor perkebunan dan industri bertahan dalam teritori positif," ujar Agus dalam keterangan tertulis.
Saham-saham memicu IHSG tertekan, di antaranya saham PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF) terkoreksi 4,70 persen pada harga Rp16.225. Saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 3,13 persen ke posisi Rp6.200. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melemah 0,62 persen dan ditutup pada level Rp31.800.
Selain itu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,34 persen menjadi Rp5.525 dan saham PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) berakhir melemah 16,67 persen pada harga Rp1.250.
"LQ45 terkoreksi 0,20 persen pada 873,08 poin," kata Agus.
Sementara itu, indeks Nikkei di bursa Tokyo ditutup turun 0,84 persen pada level 16.173,52. Indeks Hang Seng di bursa Hongkong terkoreksi 1,28 persen pada level 22.932,98. Sedangkan indeks Straits Times di bursa Singapura bergerak negatif 0,39 persen pada level 3.276,74.
"Adapun bursa-bursa di Eropa dibuka menguat. FTSE positif 0,09 persen, DAX naik 0,52 persen, dan CAC menguat 0,92 persen," kata Agus. (asp)