Ade Lelang Ginjalnya untuk Biaya Operasi Anak

Ilustrasi ginjal
Sumber :
  • iStock
VIVAnews
4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa
- Seorang pria asal Sukabumi, Jawa Barat, melelang organ ginjalnya melalui situs pertemanan Facebook. Ia menjual organ tubuhnya itu seharga Rp20 juta untuk biaya operasi semata wayangnya berusia 2,5 tahun.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Bapak bernama Ade Mulyana (28 tahun) itu adalah warga Kampung Cibeber Hilir, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa


Ade memastikan bahwa posting-an di Facebook itu bukan untuk sensasi melainkan sungguh-sungguh berniat menjual ginjalnya demi biaya operasi mata putranya. Ia pun sudah merelakan jika harus kehilangan satu ginjal asal anaknya sehat.


"Begitu saya posting banyak yang menyesalkan dengan keinginan saya untuk melelangkan ginjal, banyak juga yang mencegah. Tapi saya sudah mentok mau ke mana lagi. Apalagi melihat penderitaan yang dialami anak saya ketika sakitnya kumat," kata Ade di Sukabumi, Sabtu, 20 September 2014.


Ade sempat bekerja di sebuah swalayan yang tak jauh dari rumahnya. Namun karena ada sesuatu hal ia memutuskan keluar dari tempat kerjanya. Tugasnya digantikan sang istri yang bekerja baru satu bulan sebagai buruh pabrik garmen.


Angka Rp20 juta untuk biaya operasi ia dapat atas keterangan seseorang yang ia temui saat pertama kali membawa anaknya berobat di salah satu rumah sakit. "Katanya untuk mengobati Yusuf, harus ada uang 20 juta untuk berobat di Bandung.”


“Ada yang nyaranin pakai BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) tapi enggak tahu cara bikinnya. Sementara istri saya bekerja di garmen cuma dapat kartu kesehatan karyawan, hanya untuk pribadi dia saja," Ade menambahkan.


Anak Ade Mulyana menderita benjolan pada kedua matanya sejak lahir. Bocah tersebut kerap berteriak perih dan sakit ketika ada cahaya yang menyorot matanya. Setiap sakit, anak itu kerap menggunakan jarinya untuk mencolok kedua bola matanya.


"Awalnya cuma terpejam tiap merasa sakit, sekarang dia sudah tidak mau membuka matanya lagi karena takut merasakan sakit,” kata Ade.


Rizki Gustana/Sukabumi
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya