SMAN 70 Tutup Mulut atas Kasus Dikeluarkannya 13 Siswa

Suasana SMA 70 Pasca Tawuran Dengan SMA 6 Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Aksi solidaritas orangtua murid dari 13 siswa SMAN 70 Jakarta yang dikeluarkan secara sepihak karena diduga melakukan bullying terhadap adik kelasnya, masih belum mendapat jawaban resmi dari pihak sekolah. Karena hal tersebut, para orangtua murid juga melakukan aksi protes ini ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Kronologi Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Korban Dieksekusi dengan Blencong

Pantauan VIVAnews dari SMAN 70, pihak sekolah masih tutup mulut atas kasus ini. Pasalnya, petugas security yang berjaga di pintu gerbang sekolah tidak memperbolehkan wartawan untuk masuk ke dalam sekolah yang terletak di Jalan Bulungan 1. Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini.
Pelaku Pencurian Motor Tewas Dikeroyok Massa di Tangerang

"Silakan di luar saja, saya dapat instruksi dari kepala sekolah wartawan jangan ada yang masuk," ujar petugas keamanan SMAN 70 yang enggan disebutkan namanya kepada VIVAnews, Jumat 19 September 2014
Arsenal Tidak Boleh Hilang Kepercayaan Diri

Bahkan, saat VIVAnews meminta nomor telepon pihak sekolah untuk mengkorfimasi kasus ini, tetap tidak diperbolehkan. Petugas keamanan sekolah tersebut mengatakan, kepala sekolah SMAN 70 hanya menginstruksikan untuk menjaga keamanan sekolahnya saja.

Saat ditanya, apakah ada siswa yang melakukan mogok belajar terkait kasus ini, ia pun membantahnya. "Tidak benar itu, yang ada siswa libur karena mau ujian," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pada beberapa waktu lalu 13 murid di sekolah tersebut harus dikeluarkan pihak sekolah karena diduga telah melakukan bullying kepada adik kelasnya. Tak terima anaknya dikeluarkan, para orangtua murid melakukan aksi protes untuk mempertanyakan penyebab pasti anak-anaknya dikeluarkan.

Bahkan, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ikut angkat bicara. Dia menyetujui keputusan pihak sekolah yang telah mengeluarkan para siswanya jika memang terbukti bersalah.

"Silakan saja, kalau memang harus dikeluarin, kalau terbukti tawuran dan bully, anak harus dikeluarin," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya