Obama: Ebola Ancaman Keamanan Global

Melawan Ebola di Sierra Leone
Sumber :
  • Sylvain Cherkaoui/Cosmos
VIVAnews - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengatakan penyebaran virus mematikan ebola menjadi ancaman terhadap keamanan global.
Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi

Oleh sebab itu, dalam pidato khusus yang disampaikan pada Selasa kemarin, AS, ujar Obama, akan mengirimkan 3.000 pasukan untuk membangun sebuah klinik, mendistribusikan peralatan medis dan melatih pekerja kesehatan. 
Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku

Diberitakan BBC, Selasa 16 September 2014, juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest menyebut 3.000 pasukan itu tidak akan memberikan perawatan langsung kepada pasien ebola. Mereka, akan ditugaskan di markas di Senegal. Sementara, pasukan lainnya akan memberikan logistik, pelatihan dan dukungan teknik di Liberia. 
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Terjadi Hujan Abu Vulkanik dan Ganggu Penerbangan

Selain personel, AS juga akan menganggarkan lebih dari US$500 juta atau Rp5,9 triliun untuk melawan Ebola. 

"Rumah sakit, klinik dan beberapa pusat perawatan yang saat ini tersedia, sudah kewalahan," ungkap Obama ketika berpidato di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Atlanta. 

Dia pun mengaku terkejut dengan fenomena ebola. Bahkan, orang bisa tergeletak meninggal di jalan-jalan dan dibiarkan. "Ini menjadi sesuatu yang di luar kendali," kata Obama. 

Sejauh ini, data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dikutip stasiun berita NBC News menyebut sudah ada 5.000 orang yang terinfeksi ebola. Separuh di antara mereka meninggal. 

"Jika penyebaran ini tidak dihentikan saat ini, maka akan ada ratusan ribu orang lainnya yang terinfeksi," imbuh Obama. 

Dia pun mengaku siap untuk memikul tanggung jawab melawan ebola. 
"Ini sebuah epidemik yang tidak saja menjadi sebuah ancaman keamanan regional, tetapi juga sebuah potensi terhadap keamanan global, jika negara-negara, perekonomiannya hancur. Jika orang-orang menjadi panik," kata Obama. 

Selain mengirimkan pasukan, Obama merinci strateginya melawan ebola, antara lain membangun 17 fasilitas pusat kesehatan. Masing-masing fasilitas itu memiliki 100 tempat tidur dan ruang isolasi. 

Kedua, pelatihan 500 pekerja kesejatan setiap minggu. Ketiga, membangun sebuah jembatan agar dapat mendistribusikan logistik ke negara-negara yang terjangkit ebola. Terakhir, menyediakan peralatan kesehatan ke ribuan rumah tangga, termasuk 50 ribu keluarga yang dibantu Badan Pembangunan Internasional (USAID) ke Liberia pekan ini. 

Respons lambat

Sementara, organisasi amal Dokter Tanpa Batas (MSF) mengatakan respon dunia internasional masih lambat dan tertinggal jauh dengan perkembangan penyakit itu. Dalam sebuah pertemuan mengenai ebola, Presiden MSF Joanne Liu mengatakan diperlukan koordinasi di bawah komando yang jelas. 

"Jendela kesempatan untuk menghentikan penyebaran penyakit ini sudah tertutup. Kami membutuhkan lebih banyak negara untuk berdiri, pengerahan personil yang lebih banyak. Dan kami membutuhkannya saat ini," kata Liu. 

Selain AS, pada Selasa kemarin, China berjanji akan mengirimkan tim laboratorium ke Sierra Leone. Di dalam tim itu terdapat ahli kulit, klinik dan perawat.   (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya