JK: Kader Golkar Tak Ada Masuk Kabinet

ARB dan Jokowi di kantor DPP Golkar.
Sumber :
  • VIVAnews/Rohimat Nurbaya
VIVAnews - Wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, memastikan tidak akan memasukkan kader Partai Golkar ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK. Meskipun, Kalla merupakan mantan ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Disampaikan JK--sapaan Jusuf Kalla-- di dalam kabinetnya dipastikan hanya diisi oleh orang-orang yang mengusung Jokowi-JK pada saat pemilihan presiden (Pilpres) 2014.
Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series

"Ya pasti tidaklah, tidak ada dari Golkar. Kan hanya dari partai koalisi saja," kata JK di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam 16 September 2014.
Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok

JK menuturkan, kemudian menteri-menteri dari parpol pun akan dipilih dan keahliannya disesuaikan dengan posisi menteri yang akan dijabat oleh kader partai politik pendukung itu.

"Ya nantilah. Sesuai keahliannya, ada lah nanti, rahasia perusahaan," tutur Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu.

Sementara itu, JK menambahkan, keputusan final menteri yang masuk dalam kabinet Jokowi-JK itu akan diumumkan secara resmi setelah pelantikan presiden terpilih, Joko Widodo dan wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla pada 20 Oktober mendatang.

"Mungkin dua atau tiga hari setelah pelantikan sudah kami diumumkan. Sekarang kan inventarisasi dulu," terang politisi asal Makassar itu.

ARB larang kader Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, memastikan tidak akan ada kader partai Golkar yang akan masuk ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya, apabila ada pun tidak mewakili Partai Golkar tapi mewakili perseorangan.

"Golkar tidak akan masuk kabinet Jokowi-JK, kalau ada juga bukan mewakili Golkar," kata ARB.

Seperti diketahui, ada segelintir kader Golkar yang memilih untuk mendukung Jokowi-JK pada saat pemilihan presiden 2014. Sedangkan partai berlambang pohon beringin itu sendiri tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) yang mendukung Prabowo-Hatta.

Kemudian ARB menambahkan, terkait dengan keputusan Jokowi-JK memasukkan 16 orang dari partai politik, Golkar tidak mempermasalahkannya. Karena menurut dia, politisi yang berlatar belakang partai tertentu pun memiliki kemampuan sesuai bidangnya masing-masing.

"Saya yakin di partai itu juga ada profesional. Kan beliau (Jokowi) bilang harus profesional. Itu artinya, bisa dari wartawan, akademisi partai politik. Jadi jangan salah menilai," ucap ARB.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya