Bangka Belitung Lokasi Potensial Pembangkit Nuklir

Pilihan Terbaik, Nuklir Atasi Krisis Energi
Sumber :
VIVAnews
Prabowo Tetap Dikawal Satgas Pengamanan Capres Polri hingga H-30 Pelantikan
- Kepala Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnusubroto berharap pemerintah setuju untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Ke depannya, jika pemerintah setuju, Batan akan melibatkan unsur asing.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

"Nuklir itu pasti melibatkan unsur asing. Itu strategi supaya kita tak dicurigai oleh dunia internasional. Mereka bisa berpikir, jangan-jangan kita mengembangkannya untuk senjata nuklir," ujar dia ditemui di Bogor, kemarin.
Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'


Djarot lalu mencontohkan Iran, yang membangun nuklir dengan tak melibatkan pihak asing. Akibatnya, pembangunan energi nuklir yang tertutup itu menimbulkan kecurigaan.


"Jadi, harus terbuka ke internasional. Jangan sampai kita semuanya sendiri. Nanti dicurigai. Itu menghambat kemajuan teknologi kita," jelasnya.


Selain itu, Batan selalu menyosialisasikan dengan sebaik-baiknya tentang manfaat nuklir di masa depan kepada masyarakat, khususnya di daerah yang dirasa cocok untuk pembangunan PLTN.


"Karena salah satu syarat untuk diizinkan itu adalah diterima oleh masyarakat. Belum lagi soal lahan perizinan dari RT, RW, dan sebagainya. Itu juga sangat penting," ungkap dia.


Soal pengoperasiannya, Djarot mengungkapkan bahwa Batan hanya sebagai pihak penelitian dan riset, bukan yang menjalankannya.


"Nanti terserah pihak (Kementerian) ESDM mau dibangun berapa megawatt, berapa jumlah PLTN-nya. Batan tidak membangunnya tapi siap untuk menyosialisasikannya," kata Djarot.


Berdasarkan riset yang sudah dilakukan Batan, ada tiga lokasi yang tepat untuk dibangun PLTN mulai dari semenanjung Muria di Jepara, Banten, dan Bangka Belitung.


"Belajar dari kecelakaan Fukushima, daerah yang bebas gempa dan tsunami, maka yang paling layak secara teknis itu ada di Bangka Belitung sampai saat ini," ucapnya.


Untuk pembangunan PLTN tersebut dari awal hingga akhir, Batan memerlukan dana sekitar Rp1,6 triliun. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya