Wawancara Suryadharma Ali

"Hanya Muktamar Luar Biasa Bisa Pecat Saya"

Suryadharma Ali rapat DPP
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews – Partai Persatuan Pembangunan kembali kemelut. Pengurus teras partai berlambang kabah itu saling berseteru. Ketua Umum partai itu digoyang anak buahnya sendiri.
Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik

Suryadharma Ali digulingkan melalui forum rapat harian yang digelar pada 9 September 2014 lalu. Emron Pangkapi didaulat menjadi pelaksana tugas sampai terpilih ketua umum melalui Muktamar VIII.
Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne

Suryadharma tidak diam mendapatkan perlakuan itu. Mantan Menteri Agama itu memukul balik lawan-lawan politiknya itu. Setelah berkonsolidasi dengan para loyalis, Jumat sore, 12 September 2014, Suryadharma menunjukkan tajinya. Dia pecat balik orang-orang yang berusaha menggulingkannya.
Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024

Meski telah diberhentikan melalui forum rapat harian DPP, Suryadharma masih memiliki sejumlah pendukung setia. Sejumlah petugas keamanan partai berseragam khas satgas parpol berjaga-jaga di Kantor DPP yang beralamat di Jalan Diponegoro, Jakarta, itu sejak siang. Pagar betis mereka buat menyambut kedatangan Suryadharma dan rombongan yang langsung menuju ruang ketua umum dan menggelar konferensi pers.

Sejenak memberikan kata pengantar, seorang Wakil Sekjen membacakan Surat Keputusan bernomor 1358/2014 yang berisi pemberhentian pengurus harian. Mereka yang dicopot dari jabatan kepartaian antara lain Emron Pangkapi, Suharso Monoarfa, dan Lukman Hakim Saifudin dari posisi Wakil Ketua Umum. Kemudian Romahurmuziy dicopot dari posisi Sekjen. Tak cukup di situ, Suryadharma juga memecat Emron, Suharso, dan Romahurmuziy dari keanggotaan partai.

Konflik seperti ini memang bukan yang pertama. Saling pecat pernah terjadi pada April 2014 lalu, jelang pemilihan presiden. Konflik internal kali ini pun tak lepas dari pemilihan presiden, yakni arah koalisi PPP.

Untuk mengetahui duduk persoalan konflik yang berkepanjangan itu, VIVAnews mewawancarai secara khusus Ketua Umum PPP Suryadharma Ali di kediamannya, Jalan Jaya Manggala, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Jumat 12 September 2014. Berikut petikannya:

Anda diberhentikan melalui forum rapat harian pengurus DPP PPP, tanggapannya?

Yang jelas, rapat Selasa malam sampai dengan Rabu dini hari yang memberhentikan saya itu tidak sah.

Kenapa tidak sah?

Tidak bisa rapat harian memberhentikan ketua umum. Ketua umum dipilih oleh Muktamar. Pengurus harian, dari mulai Sekjen saudara Romi, Saudara Emron Pangkapi Wakil Ketua Umum, Lukman Hakim Saifuddin Wakil Ketua Umum, kemudian Suharso Monoarfa Wakil Ketua Umum, dan pengurus-pengurus yang lain, dipilih, ditunjuk, diputuskan, ditetapkan oleh ketua umum yang namanya Suryadharma Ali. Begitu.

Ketika saya yang terpilih dalam muktamar, satu-satunya orang yang terpilih dalam muktamar dan menunjuk mereka. Jadi logika mana yang bisa membenarkan ketua umum selaku orang yang memegang mandat muktamar, salah satunya adalah menyusun kepengurusan, selain tanggung jawab secara menyeluruh terhadap Partai Persatuan Pembangunan, itu kemudian diberhentikan oleh sebuah rapat harian? Jadi, (pemecatan) itu sangat tidak masuk akal.

Kalau rapat harian pengurus DPP bisa memberhentikan ketua umum, maka rapat harian pengurus wilayah, cabang, bisa memberhentikan ketua wilayah, ketua cabang, padahal mereka dipilih melalui musyawarah wilayah, ketua cabang dipilih melalui musyawarah cabang. Maka pemberhentian mereka melalui forum yang sama. Kalau ketua umum melalui muktamar luar biasa, kemudian ketua wilayah itu musyawarah luar biasa, kemudian kalau cabang musyawarah cabang luar biasa. Itu forumnya mengangkat, menetapkan dan memberhentikan. Ada forum yang memberhentikan, jadi forumnya sama.

Tapi, itu yang terjadi saat rapat beberapa hari lalu, Anda diberhentikan di forum itu dan sudah ditunjuk Pelaksana Tugas Ketua Umum?

Itu adalah akal-akalan menerjemahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang ada dalam rangka mencapai tujuan yang mereka maksud. 

Anda hadir dalam rapat itu. Apakah itu tidak kemudian menjadi legitimasi bagi keabsahan putusan dalam rapat itu?

Saya hadir. Tapi tidak bisa kehadiran saya itu menjadi legitimasi keputusan rapat yang ditetapkan pada malam itu. Tidak bisa. Forumnya salah. Bukannya ketua umum itu tidak bisa diberhentikan, bisa. Bisa diberhentikan, tapi harus melalui forum yang benar, yaitu Musyawarah Luar Biasa.

Rapat pada Selasa malam itu adalah rapat untuk membentuk panitia Muktamar, tetapi oleh Suharso Monoarfa, Saudara Romi Romahurmuziy, Saudara Emron Pangkapi, Saudara Lukman Hakim Saifuddin, dibelokkan menjadi rapat pembahasan pemberhentian ketua umum. begitu. Dan, itu sudah di-setting. Rapat Selasa malam, Selasa paginya mereka berkumpul, para pengurus DPP berkumpul merumuskan strategi menjatuhkan ketua umum. Juga berkumpul sejumlah ketua DPW yang memiliki tujuan yang sama.

Motif mereka apa menurut anda?

Motif mereka ya ghonimah.

[Ghonimah secara harfiah berarti sesuatu yang diperoleh melalui suatu usaha. Istilah lazim dipakai untuk menyebut harta yang diperoleh dari pihak yang kalah perang]

Maksudnya ada tarikan atau keinginan untuk masuk ke koalisi pemenang pemilihan presiden?

Tentu, tarikan itu ada. Selain ada yang menarik dari luar, ada juga yang menarik dari dalam. Tujuannya kita tahu sendiri.

Kembali ke soal pemberhentian ketua umum. Kalau sebenarnya forum itu tidak berhak melakukan itu, berarti anda masih merasa sebagai ketua umum yang sah. Apa yang akan anda lakukan kemudian?

Yang punya kewenangan saya yang memberhentikan mereka, bukan mereka memberhentikan saya. Karena saya yang terpilih melalui muktamar.

Yang akan Anda lakukan?

Jadi begini ya, saya ingin logika dulu. Ibaratnya presiden. Presiden dipilih oleh rakyat kemudian untuk menjalankan pemerintahannya presiden mengangkat menteri-menteri. Nah, menteri itu kan pembantu presiden. Kemudian dalam rapat kabinet, menterinya memberhentikan presiden, bisa apa enggak?

Artinya, Anda akan memberhentikan balik mereka?

Ya, tentunya saya sebagai penanggung jawab Partai Persatuan Pembangunan periode 2011-2015, yang diamanatkan oleh Muktamar VII di Bandung, maka saya akan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan guna menyelamatkan partai ini dari rongrongan segelintir orang yang akan membawa PPP ke jurang kehancuran. Apa yang mereka lakukan pada Selasa malam itu, mendapatkan reaksi yang sangat keras dari DPC-DPC seluruh Indonesia, bahkan dari partai-partai lain pun mengomentarinya sangat negatif, kok bisa. 

Bagaimana Anda menjawab reaksi yang keras itu?

Reaksi yang keras itu nanti akan kita jawab dalam waktu dekat ini. (aba)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya