Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAnews -
Politikus Partai Persatuan Pembangunan, Ahmad Yani, mengkritisi rencana Presiden terpilih Joko Widodo yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi begitu dia resmi menjabat. Sebab, saat menjadi oposisi, partai Jokowi yakni PDI Perjuangan sangat gigih menolak kebijakan tersebut.
"PDIP dulu menawarkan banyak opsi dan argumentasi untuk mencegah agar BBM tidak naik," kata Yani kepada
VIVAnews, Jumat 29 Agustus 2014.
"PDIP dulu menawarkan banyak opsi dan argumentasi untuk mencegah agar BBM tidak naik," kata Yani kepada
Baca Juga :
Yusril, Otto hingga Hotman Paris Temui Prabowo Subianto, Lapor Hasil Sengketa Pilpres 2024
Yani menegaskan partainya menolak kenaikan BBM. Oleh karena itu, dia meminta pemerintahan Jokowi usai dilantik untuk mencari solusi yang lain seperti ketika mereka tidak berkuasa.
"Belum waktunya menaikkan BBM. Karena ini semakin menambah penderitaan rakyat," ujarnya.
Yani menegaskan, jika tetap menaikkan BBM, Jokowi tidak memiliki terobosan baru sebagai pemimpin. Meskipun dia meminta publik untuk tetap menunggu apa kebijakan final yang diambil mantan Wali Kota Solo itu usai 20 Oktober 2014.
"Kami menilai kenaikan BBM menambah beban rakyat. Kita lihat sama-sama, pemerintah mana yang berbeda. Kalau tetap naik berarti sama saja dengan pemerintah yang lalu," ucapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Yani menegaskan partainya menolak kenaikan BBM. Oleh karena itu, dia meminta pemerintahan Jokowi usai dilantik untuk mencari solusi yang lain seperti ketika mereka tidak berkuasa.