Wawancara Rektor Unas El Amry Bermawi Putera

"Berantas Jaringan Narkoba di Kampus"

Rektor Universitas Nasional, El Amry Bermawi Putera.
Sumber :
  • unas.ac.id

VIVAnews - Universitas Nasional (Unas) Jakarta menjadi sorotan. Dalam seminggu dua kali kampus ini digerebek polisi dan petugas Badan Nasional Narkotika (BNN). Puluhan kilogram ganja, sabu-sabu serta alat hisapnya dan timbangan ditemukan dari berbagai sudut di kampus ini.

Rektor Unas El Amry Bermawi Putera merestui tindakan aparat. Bahkan ia turut merencanakan 'pembersihan'. Segala upaya dilakukan Amry untuk memberantas jaringan narkoba di Unas yang sudah menggurita. Guna mempercepat proses ini, seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Senat Mahasiswa (Sema) di kampus itu dibekukan sementara.

Selain itu, sistem keamanan kampus juga diperbaiki. Seluruh petugas keamanan diganti dan kamera tersembunyi atau CCTV di titik rawan peredaran narkoba dipasang.

"Dimulai dari Unas, kita berantas semua jaringan narkotika di kampus," katanya.

Tidak mudah, Amry bahkan cukup lama meyakinkan polisi agar mau masuk dan menangkap bandar narkoba di kampusnya. Dia sampai pasang badan akan bertanggung jawab penuh, termasuk menanggung dampaknya.

Bagaimana perjalanan Amry memberantas narkoba di lingkungan kampusnya? Berikut wawancara VIVAnews dengan rektor yang juga mahasiswa Unas angkatan 74 ini.

Ide siapa memberantas narkoba di kampus Unas?

Ide kita semua.

Sudah lama ada rencana ini?

Begini, kita tidak menutup mata tidak ada yang kebal dan sebuah lembaga bisa bebas dari narkoba. Indikasinya banyak. Kita juga sering mendapat laporan ada bau ganja di belakang, kita tindak, mereka melawan, kemudian sudah ada beberapa indikasi. Tapi kita menduga begitu masifnya.

Kok lama-lama kelihatan bahwa sekelompok penyalahgunaan narkoba ini mencari teman dan masuk ke dunia kemahasiswaan. Mereka terus menuntut kebebasan atas nama mahasiswa yang menurut dugaan saya sudah ditunggangi, seperti Senat dan UKM ditunggangi oleh bandar narkoba.
Bisa jadi bandar narkoba telah kuliah di unas, bisa jadi alumni yang tidak tamat. Karena kita temukan ada orang yang bayar terus tapi tidak tamat.

Isu narkoba sudah lama, kenapa baru sekarang disisir?

Kita tidak kurang-kurangnya secara persuasif membentuk satgas. Tahun 2008 kita telah bekerjasama dengan BNN, kita secara kelembagaan  telah bekerjasama dengan lembaga luar, misalnya telah melakukan tes urin, kemudian sudah sosialisasi bahaya narkoba. Rutin.

Kemudian ada satu dua penyalahgunaan narkoba kita tangkap sehingga semua sudah dilakukan. Belakangan kok menuntut kebebasan lebih, artinya menunggangi kegiatan akademik atas nama kebebasan kan.

Jadi puncak-puncaknya kenapa ini terjadi sebenarnya adalah karena larangan tidak boleh ada kegiatan sampai jam 10 malam. Ini sudah dari dulu, dari tahun 1997. Tapi mahasiswa itu beralasan dan beragumentasi bahwa besok ada kegiatan, jadi mohon izin bermalam. Rupaya keterusan dan tak terkontrol.

Jadi mahasiswa minta tidak ada jam malam?

Nah ini yang menuntut jam malam, dan kami mohon maaf sudah jengah kok jadi begini. Sementara berbanding tidak lurus dengan prestasi Unas. Kampus ini dalam dua tahun memiliki penghargaan dalam bidang akademik luar biasa hebat. Sedikit sekali institusi yang mendapat akreditasi B, PTN dan PTS dari 3.000 baru 200 kampus, termasuk Unas.

Kita juara tiga tata kelola akademik, mahasiswa punya prestasi banyak, yang ke luar negeri juga banyak. Tapi kenapa tidak sebanding dengan Unas ini.

Jadi sejak kapan narkoba ada di kampus Unas?

Ya sebelum saya jadi rektor, tahun 2008 sebenarnya kita sudah lakukan banyak penyelidikan, seperti kerjasama dengan BNN, seperti membuat tim alang-alang. Saya sudah datang ke polres berapa kali, tentu tidak semasif ini. Masif ini karena perlawanan mereka begitu besar untuk jam malam.

Ini semua karena tangan Tuhan, karena malam sebelum kita sisir tanggal 13 Agustus 2014 mereka menekan, ada mahsiswa yang anarki dan ditangkap. Mereka menekan kita supaya membebaskan anak itu. Mereka itu adalah sekelompok kecil mahasiswa. Begitu kita halau mereka, disitulah ada bukti dan ditemukan lintingan ganja, di tempat yang mereka demo selama dua hari itu.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Kenapa ganja masih bisa masuk Unas, padahal 2008 sudah dibentuk tim?

Sistem keamanan, memang sisi lemahnya Unas saya akui. Kita punya satpam dan satu malam yang berjaga hanya tujuh orang. Sementara yang nongkrong malam banyak, meski sudah dimatikan lampu tapi banyak yang menuntut haknya agar rektor jangan mempasung kreativitas. Jadi kalah massa.

Tapi ini tak bisa dibiarkan dan kami punya evaluasi. Kami (pengamanan) memang terbatas dan kami tambah yang jumlahnya cukup besar, kami juga tidak bisa sendiri dan kami minta bantuan polisi.

Kita sudah ganti satpam berkali-kali, karena itu bukan sekali dua kali, kita sudah harapkan outsourcing, kita harapkan berani tapi ternyata tidak.

Kita ganti lagi dan puncaknya kemarin itu. Nah akhirnya kita rekrut satpam baru yang jumlahnya cukup untuk meminta mereka keluar secara baik-baik. Sekarang ada 30-40 orang.

Masih soal keamanan, apa yang kini diterapkan?

Jadi sekarang yang mau masuk harus jelas, tidak bisa lagi sembarang masuk, kalau mau bertamu mau bertemu dengan siapa harus jelas. Nanti dikasih ID, yang boleh masuk hanya mahasiswa juga pakai ID begitu juga pegawai, tamu harus isi buku tamu.

Jam malam ada hubungannya dengan aktivitas peredaran narkoba di Unas?

Iya bisa jadi, karena mereka menuntut jam malam lebih. Kita tidak bisa, dari dulu sudah ada SK paling lambat jam 10 malam. Sadar atau tak sadar ditunggangi oleh bandar narkoba. Jadi pernah kuliah di Unas, alumni yang tak tamat.

SK jam malam?

Jam malam di seluruh kampus dan seluruh dunia selalu berlaku. Nah itu kita tegakkan. Unas unik karena banyak memiliki aktivis-aktivis. Bahkan untuk akademik selalu meminta lebih, misalnya dengan demo.

Soal narkoba dan ada bandar, apakah Unas sudah punya daftarnya?

Kita belum tahu secara spesifik. Itu polisi.

UKM dan Senat yang dibekukan sampai kapan?

Sampai penataan ulang, di tata ruangannya, karena ada UKM yang terindikasi ada barang, itu akan diklarifikasi dan normal akan dibuka lagi seperti biasa.

Kami sempat terkendala dengan kelompok kecil ini dan sekarang tidak segan-segan. Kalau ditemukan bukti dan segala macam, tidak masalah. Sepanjang terindikasi mereka terlibat.

Anda khawatir status akreditasi Unas akan diturunkan?

Oh tidak ada hubungannya ke situ, tidak ada relevansinya ke situ. Begini untuk akreditasi itu ada tujuh aspek dari akademik, tata kelola, SDM, dan kerjasama internasional.

Itu penilaiannya sangat objektif sekali. Ya kita ini akreditasi untuk program studi mayoritas A selebihnya B. Coba cek dikti dari PTN dan PTN amanat UU Non 20/2003.

Peredaran narkoba di Unas dianggap kelalaian rektor?

Kita peduli sekali soal ini. Kan sudah saya terangkan, kita sudah tangkap juga, satpam sudah proaktif. Setiap mahaiswa baru kita tes urin, semua pegawai. Tapi yang namanya narkoba terus berkembang, ada BNN bukannya berkurang tapi bertambah. Boleh jadi Unas adalah kampus di Indonesia yang berani mengungkap itu.

Soal kelalaian itu bagaimana?

Ini puncak dari semua upaya, bukan tiba-tiba sekarang, hanya saja kita belum berhasil, dan belum berhasil. Baru ditangkap satu atau dua bulan.

Jadi Anda tahu dong mereka-mereka ini yang menjadi bandar?

Itu ranahnya Kepolisian, yang sudah ditangkap sudah banyak. Tapi ditangkap satu muncul tiga. Bukannya berkurang malah berkembang, itu statistiknya BNN. Cuma ini puncak dari upaya, kita siap untuk tidak populer tapi untuk hari ini saja. Ini adalah lembaga institusi pendidikan bersih dari narkoba yang bisa diandalkan.

Soal ditemukannya alat kontrasepsi di Unas?

Jangan dikaitkan dengan adanya praktik prostitusi, kami merasa keberatan dengan pemberitaan tersebut dan meminta media serta pihak-pihak terkait untuk tidak cepat menarik kesimpulan yang kontraproduktif terhadap langkah kami dalam mendukung program pemberantas narkoba.

Ditemukannya alat kontrasepsi di lingkungan kampus, tidak bisa dikaitkan dengan terjadinya praktik prostitusi yang terorganisir. Hal ini hanyalah kenakalan remaja dan tidak dapat digeneralisasikan sebagai tempat terjadinya prostitusi. Unas memastikan bahwa tidak ada praktik prostitusi di kampus seperti yang selama ini diberitakan.

Terkait dengan pemberantasan narkoba, Amry berjanji akan terus memeras keringat guna mencegah kampus Unas dari jaringan bandar narkoba. Ruang senat dan UKM yang dia duga menjadi tempat transaksi narkoba akan dirombak. Perubahan dilakukan agar ruangan-ruangan itu bisa dimanfaatkan para mahasiswa sesuai dengan fungsi aslinya.

(umi)

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024