Bawahan Nazar Pernah Antar Uang US$1 Juta ke 'Duren Sawit'

Anas Urbaningrum Kembali Jalani Sidang Lanjutan di Pengadian Tipikor
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVAnews - Mantan pegawai Muhammad Nazaruddin, Heri Hidayat, mengaku pernah disuruh untuk mengantarkan uang sebesar US$1 juta untuk Anas Urbaningrum. Heri Hidayat diketahui merupakan sopir istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni.
Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Keterangan itu diungkapkan Heri saat bersaksi untuk terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis 21 Agustus 2014.
Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

"Prosesnya itu sudah di Gedung Permai kantornya. Saya sudah merangkap dipercaya nganter-nganter uang gitu. Saya dipanggil Bu Yulianis untuk mengantarkan ke Duren Sawit," tutur Heri.
5 Kota dengan Biaya Hidup Termurah di Indonesia,Tegal Termasuk?

Sebelum mengantarkan uang, dia sempat menanyakan soal pengiriman uang ke Duren Sawit. Ketika itu dia mengaku melihat seorang office boy bernama Makmur sedang mengepak uang. Selain Makmur, menurut dia, di sana ada juga Mindo Rosalina Manulang, Yulianis dan ada seorang lainnya dari bagian keuangan.

Rosa sempat menanyakan mengenai uang tersebut kepada Heri. "Biasa Bu, mau mengantar kue," kata Heri menirukan ucapannya saat menjawab pertanyaan Rosa.

Jaksa sempat menanyakan apakah yang dia maksud kue itu merujuk kepada uang, dan Heri juga membenarkannya. Rosa, lanjut Heri, bertanya kembali untuk siapa uang tersebut dan dia menyebut 'Duren Sawit'. 

Menurut Heri, 'Duren Sawit' merujuk kepada Anas Urbaningrum. "Kalau sudah menyangkut nama 'Duren Sawit', otomatis sudah ke dia (Anas)," ungkap dia.

Heri menambahkan, dia kemudian mengantar uang yang dibungkus dengan kardus itu bersama dengan ajudan Nazaruddin yang bernama Iwan.

Namun di perjalanan, Iwan menghubungi sopir Anas yang bernama Yadi dan mengabarkan bahwa Anas tidak ada di rumah. Menurut Heri, mereka kemudian janjian untuk menyerahkan uangnya di Soto Pak Sadi di kawasan Wolter Monginsidi, Jakarta.

"Saya sampai duluan, kita nggak langsung serah terima, makan dulu, habis itu serah terima di parkiran," ungkap dia. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya