Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Panglima TNI Jenderal TNI DR Moeldoko memimpin apel siaga jelang dibacakannya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pemilihan presiden tahun 2014 di Jakarta Internasional Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis 21 Agustus 2014. Apel kesiapsiagaan ini melibatkan prajurit TNI dari beberapa satuan seperti Kopassus, Kostrad, Kodam Jaya, Marinir dan Paskhas.
Dalam arahannya, Jenderal Moeldoko mengingatkan pasukannya bahwa tugas pengamanan bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam melakukan aktivitasnya. Untuk itu, setiap prajurit TNI harus tampil dengan smart, profesional dan menunjukan sikap hormat dan simpati terhadap masyarakat.
"Tidak ada lagi prajurit TNI yang ugal-ugalan," kata Moeldoko.
Ditegaskannya, prajurit TNI harus memegang teguh netralitas, seandainya terjadi dua saling berhadapan.
"Apabila ada kelompok-kelompok tertentu yang melakukan kegiatan anarkis, maka prajurit TNI untuk tidak perlu ragu-ragu bertindak."
Dia mengingatkan bahwa tugas pengamanan oleh TNI bersifat penebalan kepada kepolisian dan bertindak sesuai dengan prosedur dan eskalasi yang berkembang. Semuanya dijalankan secara terukur bukan sembarangan, yang kita pedomani bersifat penebalan tidak diberi sektor dan tidak kontak langsung dan itu adalah situasi yang normal.
Panglima TNI memberikan penegasan kepada prajurit TNI untuk tidak menggunakan peluru atau amunisi tajam dalam melaksanakan tugas pengamanan. Apabila ada yang nekat membawa peluru tajam maka saya akan gantung itu komandannya karena ini sudah perintah dan harus dilaksanakan dengan baik.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Apabila ada kelompok-kelompok tertentu yang melakukan kegiatan anarkis, maka prajurit TNI untuk tidak perlu ragu-ragu bertindak."