Wawancara Joko Widodo

"Semua Jurus Saya Gunakan untuk Buru Menteri"

Jokowi - JK Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Joko Widodo ditetapkan Komisi Pemilihan Umum sebagai calon presiden terpilih pada Pemilihan Presiden 2014. Bagaimana pria kelahiran 21 Juni 1961 ini menyiapkan pembantu-pembantunya di kabinet?

Dalam wawancara khusus VIVAnews, Joko Widodo yang biasa disapa Jokowi itu menjelaskan sejumlah persoalan seputar kemenangannya di Pemilihan Presiden, 9 Juli lalu. Salah satunya mengenai gugatan kubu lawannya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, ke Mahkamah Konstitusi.

"Gugatan itu urusan Prabowo dan KPU," kata Jokowi, baru-baru ini. Dia juga mengapresiasi pelaksanaan Pemilu 2014 dan Komisi Pemilihan Umum.

Joko Widodo merupakan lulusan sarjana kehutanan dari Universitas Gadjah Mada tahun 1985. Setelah lulus, dia sempat meniti karier di perusahaan pelat merah, PT Kertas Kraft Aceh.

Nama politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu naik daun saat menjabat sebagai Wali Kota Solo. Kesuksesan di dunia politik kembali dia rengkuh saat memenangi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pada 15 Oktober 2012, dia pun dilantik menjadi DKI-1.

Belum genap dua tahun memimpin Jakarta, PDIP dan Jokowi mencoba peruntungan lagi dengan kelas yang paling tinggi, Pilpres. Lagi-lagi, Jokowi unggul dan mengalahkan lawannya, Prabowo-Hatta.

Berikut wawancara VIVAnews dengan Jokowi saat ditemui di dua tempat di Solo, Jawa Tengah, yakni Pasar Klitikan Notoharjo dan kediamannya di Jalan Kutai Utara, Sumber. Berikut petikannya:

Ada gugatan Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi. Anda masih yakin tetap menang?


Gugatan itu urusan Pak Prabowo dan KPU. Saya enggak menyiapkan apa-apa. Lagipula, apa yang disiapkan? Saya enggak digugat kok. Saya tanya kamu, yang digugat siapa? Yang digugat itu KPU, saya ngurus apa di situ?

Soal pemilu, saya ngomong apa adanya. Pemilu kali ini harus kita apresiasi. Ini KPU sudah sangat terbuka, orang bisa mengawasi, orang bisa mengontrol, orang bisa cek satu per satu. Dulu pertama ada kekeliruan 100 suara langsung ketemu. Ada kekeliruan satu angka langsung ketemu. Seperti itu enggak pernah ada dalam pemilu yang lalu-lalu. Ini harus dihargai. Keterbukaan seperti itu.

Betulkah Anda menggelar lelang anggota kabinet secara online?

Semua jurus saya gunakan untuk mencari siapa yang jadi menteri. Baik lewat partisipasi publik yang secara online. Baik itu lewat nanti head hunter, itu yang mencari itu loh. Head hunter itu seperti pencari bakat itu.

Seberapa penting masukan dari masyarakat?


Kita kan tidak tahu nama-nama yang tidak dan punya kualitas. Mereka tidak pernah muncul di publik, akan muncul di forum-forum itu. Ya, kalau tadinya saya tidak tahu, misalnya tiba-tiba muncul nama Bambang, lalu kita cek. Terus misalnya, muncul lagi namanya Agus, terus kita cek lagi si Agus ini. Terus tiba-tiba nama Asep keluar. He he he.

Prabowo: Tuduhan Prabowo-Gibran Menang Curang Lewat Bansos Sangat Kejam

Terus apa kriteria menteri yang Anda inginkan?

Sudah saya sampaikan, ada tempat-tempat yang akan menjadi fokus kita. Misalnya, pertanian. Berarti nanti akan ada swasembada pangan. Artinya, tempat itu harus dipegang oleh orang yang mengerti, yang tahu dan punya kompetensi di bidang pertanian. Terutama pangan. Tapi, saya belum tahu orangnya.

Kemudian energi. Itu harus dipegang oleh orang yang punya leadership yang kuat karena di sana mafianya banyak. Sudah saya ngomong apa adanya. Dia juga harus punya kompetensi, punya kemampuan manajerial, bersih, dan punya komitmen yang kuat.

Di Kementerian Agama ada indikasi korupsi. Tanggapan Anda?

Yang paling penting leader-nya dulu. Ini kami belum sampai orang. Saya udah sampaikan, mau dari kalangan profesional atau partai, dia harus punya kompetensi.

Apakah Menteri Pertanian dan ESDM akan dilelang, seperti di DKI?


Kalau di DKI kan orangnya sudah jelas. Tidak ada proses lelang menteri. Tapi fit and proper test harus ada dong. Kita ini kan sedang memburu.

Tim head hunter itu sama dengan tim transisi?


Bukan. Tim head hunter itu diambil dari profesional. Saya minta dari situ juga masukan.

Lalu, tim transisi untuk apa?

Ya, untuk screening awal dong. Orangnya tidak akan saya sebutkan satu-satu. Nanti ada yang nitip-nitip. Tapi, final terakhirnya di saya semuanya.

Masa kerja tim transisi dan tim head hunter?

Mereka mulai setelah Lebaran dan berakhir 20 Oktober mendatang.

Bagaimana persiapan menuju Istana? Keluarga di Solo akan diboyong?

Ya, tetap seperti biasa. Yang ada di Solo, ya tetap di Solo. Yang sekolah, ya tetap sekolah. Semua tidak akan berubah dan tidak akan yang saya ubah. Yang bekerja itu kan saya. Paling saya sama istri saja di sana (Istana).

Jadi, Anda mau tinggal di Istana saja? Tidak beli rumah di Jakarta?

Iya, di Istana saja. Kamu itu ada-ada saja.

Apakah Anda akan merombak kebijakan SBY?

Yang sudah baik, kita bisa diteruskan. Yang belum baik, juga diperbaiki. Kemudian, apabila ada hal-hal yang baru bisa kita terus kembangkan.

Hal yang baru apa?

Ya banyak. Enggak bisa disebut satu-satu.

Bagaimana program-program Anda sebagai gubernur, apakah akan dikembangkan jadi program nasional? Atau akan diserahkan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)?

Nanti ada yang dibawa ke nasional. Misalnya Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan kampung deret.

Apa pesan khusus ke Basuki selaku pengganti Anda?

Ah, itu nanti, kan masih lama. Saya setiap hari juga ketemu kok.

Apakah Anda menyarankan Basuki blusukan juga?

Itu kan sebagian dari manajemen kontrol. Sebagai bagian dari manajemen pengawasan.

Taylor Swift Tolak Tawaran Manggung Rp 146 Miliar! Pilih Fokus ke Album Baru daripada Uang?
Angger Dimas saat berada di makam Dante

Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante

Angger Dimas mengungkap alasan memakamkan jenazah Tri Rahayu di dekat makam sang buah hati, Dante.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024