Diduga Ada Provokator Bentrok Dua Desa di Ambon

Polisi mengamankan warga Ambon
Sumber :
  • TVone
VIVAnews
Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif
– Bentrok antara warga Desa Negeri Lima dan Desa Seith di pesisir Pulau Ambon, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, 31 Juli 2014, menyebabkan 4 orang tewas dan 20 rumah terbakar.

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya

Meski situasi paska bentrok sudah mulai kondusif, Jumat 1 Agustus, perbatasan kedua desa masih ditutup untuk perjalanan. Ratusan personel TNI/Polri juga masih bersiaga di perbatasan Desa Negeri Lima-Desa Seith.
Momen Bersejarah, Al Quran Berbahasa Gayo Hadir Memperkuat Identitas dan Budaya Aceh


Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKPB Bintang Juliana menyatakan, Kepolisian kini tengah berupaya mendamaikan warga dari kedua desa yang bertikai. Namun mereka juga tak mengesampingkan proses hukum.


“Para tokoh  masyarakat dari kedua desa akan kami pertemukan dengan Bupati Maluku Tengah untuk mencari solusi perdamaian sehingga tak ada lagi bentrok susulan ke depannya,” kata Bintang di Ambon.


Kapolres menduga ada campur tangan pihak ketiga dalam bentrokan tersebut. Pihak luar itu diduga sengaja memanas-manasi emosi warga kedua desa.


Paska perkelahian awal tanggal 28 Juli, polisi sesungguhnya sudah menangkap para pelaku kekerasan terhadap warga Desa Seith. Mereka adalah Suparman Masili alias Sukeng (26 tahun) dan Isra Mahulau alias Isra yang tinggal di Desa Negeri Lima.


“Oleh sebab itu kami menduga ada provokator yang sengaja memanas-manasi warga,” kata Kapolres. Maka sembari mengupayakan perdamaian warga kedua desa, Kepolisian juga fokus mencari tahu siapa dalang di balik bentrokan itu.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya