- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews – Pemerintah Kota Bandung mengantisipasi arus urbanisasi yang kerap terjadi setiap usai Lebaran. Meski begitu Pemkot Bandung tak akan menghalangi penduduk dari luar kota untuk tinggal dan mencari nafkah di Kota Kembang tersebut.
Walikota Ridwan Kamil mengimbau penduduk dari luar daerah yang berniat datang ke Bandung hendaknya membekali diri dengan kemampuan memadai. Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, warga pendatang perlu memiliki tiga hal sebelum datang ke Bandung.
“Kita tidak akan menolak, asalkan punya tiga hal, yaitu ilmu, skill dan modal. Apalagi kalau mereka mau membangun Bandung bersama-sama,” ungkap Emil.
Untuk mengantisipasi banyaknya warga pendatang yang bakal mengadu nasib di Kota Kembang, Emil menyatakan pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Bandung. Pasalnya, pendatang dengan hanya modal nekat akan menimbulkan masalah sosial.
Karena itu, menurutnya diperlukan strategi tepat untuk mencegah meningkatnya angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). “Dengan Dinas Sosial, kita sudah memiliki strategi yang sejauh ini cukup efektif. Itu bisa dilihat dari jumlah PMKS di Kota Bandung yang terus mengalami penurunan sejak tahun lalu,” pungkas Emil.
Sementara itu, untuk mengantisipasi membludaknya kedatangan warga pendatang, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung akan rutin menggelar operasi yustisi di sejumlah titik terminal dan stasiun selama arus balik Lebaran. Di antaranya Terminal Cicaheum, Terminal Leuwipanjang, Stasiun KA Bandung dan Stasiun KA Kiaracondong.
“Bandung terbuka buat siapa pun yang berniat tinggal dan mengadu nasib. Tapi mereka yang datang tentu harus punya tujuan yang jelas dan yang paling penting memiliki kemampuan untuk hidup, dalam hal ini bekerja,” jelas Kadisdukcapil Kota Bandung, Popong Nuraeni.
Laporan: Yadi/VIVAnews Bandung
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk
Rasa senang bisa memiliki sepeda motor baru untuk ke sekolah, justru berbuah petaka dialami Faizal Hadi Winata, seorang pelajar SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah.
