Dapat SMS dari Akil, Ini Tanggapan Dua Petinggi Golkar

Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto melihat ke Sekjen Golkar Idrus Marham
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus
VIVAnews -
Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman
Sidang kasus dugaan suap dalam penyelesaian sengketa Pilkada di berbagai wilayah dengan terdakwa mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, masih berlangsung hingga malam ini, Kamis 24 April 2014.

Pakai Uang Palsu Beli Narkoba dan Punya Senpi Rakitan, Pecatan TNI AL di Lampung Ditangkap

Sidang yang berlangsung di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Kuningan, Jakarta Selatan ini mendengarkan keterangan dari 8 orang saksi, yaitu Tubagus Chaeri Wardana, Ratu Atut Chosiyah, Idrus Marham, Setya Novanto, Kurrotul Aini, Asep Bardan, Mochammad Armansyah, Agah Mochamad Noor, dan Hambali.
Blak-blakan Soal Rizky Irmansyah, Nikita Mirzani: Perhatian Banget


Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham dan Bendahara Umum Partai Golkar, Setya Novanto, dijadikan saksi dalam sidang ini karena dalam persidangan sebelumnya terungkap adanya komunikasi melalui BlackBerry Messenger antara Ketua DPP Partai Golkar Jawa Timur, Zainnudin Amali, dengan kedua petinggi Partai Golkar tersebut.


Dalam sidang sebelumnya, Zainnudin mengatakan Idrus maupun Setya tidak menghiraukan adanya pesan dari Akil Mochtar yang menyebutkan terjadinya "kegawatan" dalam penanganan sengketa Pilkada Jawa Timur.


Idrus Marham mengakui pernah bertemu Zainuddin Amali. "Akhir September 2013 saya bertemu Zainuddin Amali di rapat fraksi di DPR, di makan siang sebelum rapat dimulai. Saya menyampaikan, selamat Anda sudah menang. Pak Amali mengiyakan. Tetapi ia bilang, saya dapat SMS dari Pak Akil. Katanya (pilkada) Jatim agak gawat," kata Idrus saat memberi kesaksian.


Namun Idrus memilih untuk tidak menghiraukan pesan yang disampaikan Zainuddin Amali tersebut. Karena menurutnya, Golkar memang sudah menang telak di Jawa Timur.


"Karena setahu saya kemenangan Sukarwo dan Saifullah Yusuf di Jatim itu sudah lebih dari satu juta suara, jadi tidak ada yang gawat. Makanya saya sampaikan apa yang terkait SMS itu tidak usah ditanggapi dan diam saja," ucap Idrus.


Pernyataan Idrus ini diamini oleh Setya Novanto. Ia memerintahkan Zainnudin Amili untuk tidak mengurusi SMS dari Akil tersebut. "Saya langsung bilang Zainnudin Amili nggak usah urus-urus itu," ucap Setya.


Dalam persidangan ini, baik Idrus maupun Setya juga mengatakan bahwa Akil tidak pernah meminta uang kepada mereka. "Tidak ada permintaan uang dari Pak Akil," ucap Idrus. "Benar kata Pak Sekjen, tidak ada permintaan uang dari Pak Akil," ucap Setya mengiyakan pernyataan Idrus.


Hingga berita ini diturunkan, sidang masih berlangsung dengan agenda mendengarkan kesaksian dari Tubagus Chairi Wardana (Wawan) mengenai komunikasinya dengan Akil Mochtar dan Ratu Atut Choisiyah terkait penyelesaian perkara sengketa Pilkada di beberapa kabupaten di provinsi Banten.


Sidang rencananya masih akan terus berlangsung untuk mendengarkan kesaksian dari beberapa pegawai Wawan di perusahaannya, dan Ratu Atut Choisiyah selaku mantan gubernur Banten yang proses Pilkada di daerahnya disengketakan. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya