Upaya Damai Dua Kubu di PPP

Kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVAnews
Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow
- Para petinggi Partai Persatuan Pembangunan tengah berupaya mengakhiri perseteruan internal dalam beberapa hari terakhir. Dua pihak yang bersitegang, yakni kubu Ketua Umum Suryadharma Ali dan kubu Sekjen DPP Romahurmuziy, menyatakan telah bertemu dan akan melanjutkan upaya islah tersebut dalam forum Musyawarah Kerja Nasional III PPP yang diselenggarakan di Hotel Seruni III, Cisarua, Bogor, pada Rabu-Kamis, 23-24 April 2014.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Ini merupakan kelanjutan dari fatwa Ketua Majelis Syariah PPP, KH Maimoen Zubair, agar dua kubu di PPP mengakhiri pertikaiannya dan melakukan perdamaian.
Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah


Dalam rilis yang diterima VIVAnews, PPP menyatakan bahwa fatwa yang pada Senin 22 April lalu ini ibarat "oase di tengah padang pasir", dan sebagai fatwa dari ulama tertinggi partai, seluruh unsur di partai berlambang kabah tersebut menyatakan menghormati dan menerimanya.

Mukernas ketiga PPP membahas tiga hal utama, yakni evaluasi hasil Pemilu Legislatif 2014, format dan rencana koalisi yang akan dilakukan PPP pada Pemilihan Presiden 2014, serta konsolidasi partai.


Dalam Mukernas juga diagendakan forum
tabayyun,
forum untuk meneliti dan mencari kejelasan akar masalah guna mengakhiri hiruk pikuk partai.


Kisruh di PPP berawal saat Suryadharma secara sepihak menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam masa kampanye Pemilu Legislatif 2014, Minggu 23 Maret 2014. Tindakan Suryadharma yang datang dan mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden dianggap menyalahi hasil mukernas PPP. Mukernas memutuskan akan menjalin komunikasi politik dengan delapan bakal capres, termasuk Jokowi, tetapi tidak ada nama Prabowo.


Karena masalah itu, sempat muncul wacana penggulingan Suryadharma oleh sejumlah elite DPP dan DPW PPP. Namun, Suryadharma tetap bertahan dengan keputusannya. Pada Jumat 18 April 2014, Menteri Agama itu mendeklarasikan dukungan koalisi dengan Partai Gerindra di kantor DPP PPP. Acara itu dihadiri langsung oleh Prabowo.


Menanggapi deklarasi dukungan tersebut, kubu Romi, panggilan Romahurmuziy, geram dan memutuskan untuk mengadakan rapat pimpinan nasional yang memberhentikan sementara Suryadharma dari jabatannya. Rapimnas itu juga memutuskan koalisi dengan Gerindra batal demi hukum.


Minta maaf


Pada Mukernas, Suryadharma meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan umat Islam atas gejolak yang menimpa partainya. "Saya mohon maaf terkait adanya perbedaan pendapat karena ini merupakan dinamika. Anggap saja ini antitesa," katanya.


Suryadharma berharap permintaan maafnya itu diterima para kader dan simpatisan PPP, sehingga bisa lebih berkonsentrasi dalam menghadapi Pemilihan Presiden 9 Juli.


"Biar para pendukung merasa tenang dan bergairah berjuang menghadapi Pilpres," kata dia.


Soal koalisi mendukung Prabowo di Pilpres, belum ada kesepakatan antara PPP dengan Gerindra. Secara resmi PPP belum resmi mengusung Prabowo sebagai capres. "Secara pribadi masih dukung, tapi kelembagaan belum," kata Suryadharma.


"Kita kembali ke nol kilometer. Saya tidak mau lihat ke belakang, tapi ke depan, mematuhi fatwa Majelis Syariah."


Sementara itu Romi, mengapresiasi langkah Suryadharma untuk
islah
atau perdamaian. Sedangkan Mukernas ini sebagai forum konstitusional yang terakhir agar SDA bisa
ruju' ilal haq,
kembali kepada kebenaran.


Mukernas ini, katanya, sebagai ajang rehabilitasi dan mengembalikan kedudukan Suryadharma, yang berdasarkan Rapimnas I, 20 April, diberhentikan sementara. "Ini agar Suryadharma kembali menjadi ketua umum definitif," katanya.


Belum Formal


Pernyataan dukungan PPP belum formal diperkuat oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon. Dia mengatakan koalisi Gerindra dengan PPP yang disampaikan Suryadharma baru bersifat personal.


"Ketika hari Jumat lalu Pak Prabowo datang ke PPP, di sana sebenarnya Suryadharma sudah mengatakan dukungan ini dari ketua umum dan pimpinan partai yang akan diformalkan," kata Fadli, Rabu.


Dalam pertemuan itu Suryadharma mengatakan dukungan yang sifatnya personal ini akan diformalkan melalui Mukernas PPP. "Jadi itu memang sesuatu yang harus dijalankan."


Gerindra berharap PPP bisa menyelesaikan masalah internal PPP, sehingga bisa memutuskan koalisi dengan baik. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya