Bertemu ARB di Bali, Mahfud MD Bahas Pilpres

Aburizal Bakrie dan Mahfud MD
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Adam
VIVAnews
Melesat Naik Pangkat Jenderal Bintang Dua TNI, Mayjen Bangun Nawoko Kini Jabat Pangdivif 3 Kostrad
- Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, bertemu dengan Ketua Umum sekaligus Calon Presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, di Denpasar, Bali, Sabtu 19 April 2014. Pertemuan dua tokoh itu berlangsung selama satu jam, dari pukul 13.00 hingga pukul 14.00 WIB.

IHSG Dibayangi Koreksi Wajar Akibat Fluktuasi Rupiah hingga Kondisi Geopolitik Global

"Saya diundang
Klasemen Grup A Piala Asia U-23 dan Skenario Timnas Indonesia U-23 Tembus Perempat Final
lunch sambil berdiskusi," kata Mahfud MD kepada
VIVAnews
.


Mahfud mengaku diundang politikus yang akrab disapa ARB itu untuk berdiskusi tentang kenegaraan, politik dan hukum. Termasuk di dalamnya juga membahas tentang pemilu presiden yang akan digelar 9 Juli mendatang.


"Ini saya lakukan bagian dari kesepakatan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar bahwa kita akan terus melakukan komunikasi politik dengan parpol dan tokoh-tokoh politik yang akan nyapres," ujar salah satu kandidat capres PKB ini.


Menurut Mahfud, saat pertemuan dengan Muhaimin Iskandar, pekan lalu, dia diminta untuk terus membuka komunikasi politik, baik dengan PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra maupun pihak-pihak lainnya. Begitu juga dengan Muhaimin, kata Mahfud, Ketum PKB itu juga aktif melakukan komunikasi politik dengan pihak lain.


"Keputusannya tentu di tangan DPP PKB, akan berkoalisi dengan siapa dan mengajukan siapa semua ada di DPP PKB," tegasnya.


Sebelumnya, Ketua DPP PKB, Helmy Faishal Zaini mengatakan, partai yang akan berkoalisi dengan PKB harus memenuhi dua kesepakatan. Pertama, platform yang dibawa oleh calon presiden tersebut berisi beberapa poin kesepakatan yang terkait dengan
blue print
Indonesia.


Kedua, apa portofolio yang menjadi kesepakatan dalam koalisi. Misalnya, PKB mengajukan
code of conduct
dari koalisi karena pemerintahan ke depan harus berjalan efektif dan efisien.


"Sehingga tidak ada anggota koalisi genit di jalan yang dipertahankan, harus ada
punishment
-nya karena pemerintahan ini harus kuat," kata Helmi


Sejauh ini, partainya masih terus berkomunikasi secara intensif dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). "Ada tren di keduanya sudah masuk tahap finalisasi. Jadi kita masih menunggu perkembangan komunikasi intensif selama 1 hingga 3 hari ke depan," ujar Helmy. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya