Bunuh Ade Sara, Polisi Duga Pasangan Kekasih Itu Tak Menyesal

Pelaku pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto
Sumber :
  • Twitter @hafitdASO

VIVAnews - Hafitd (19) dan Assyifa (19), dua sejoli pelaku pembunuhan mahasiswi Universitas Bunda Mulia, Ade Sara Angelina Suroto (19), nampak tidak menyesali perbuatan kejinya.

Itu diungkapkan Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota, Ajun Komisaris Siswo, saat melakukan interogasi terhadap kedua pelaku yang kini ditahan di Mapolresta Bekasi Kota.

Kasus Film Porno Siskaeee Belum Juga Disidang, Ini Kata Polisi

"Saya tanya sama keduannya, hei kamu ngapain sih tega bunuh si Ade. Bukannya dijawab malah cengengesan," katanya, Jumat 7 Maret 2014. "Setelah itu mereka bilang menyesal. Tapi raut wajahnya itu biasa banget, kayak tidak tulus ngomongnya," ucap Siswo melanjutkan.

Pasangan kekasih itu berkuliah di kampus yang sama yakni di Kalbis, Pulomas, Jakarta Timur. Sebelum berpacaran dengan Assyifa, Hafitd sempat menjalin hubungan bersama Ade, selama delapan bulan. "Tapi sebenarnya hubungan Hafitd dan Ade, masih menggantung karena putusnya baru lewat telepon," kata Siswo.

Korban menolak diajak pacaran kembali oleh Hafitd, karena tahu bila mantannya itu sudah berpacaran lagi dengan Assyifa. "Si Assyifa ini juga merupakan teman dari korban," ujarnya.

Menurut Siswo, ide menghabisi korban pertama kali muncul dari Hafitd. Hafitd mengaku sakit hati karena Ade tak mau ditemui dan dihubungi. Dia kemudian mengajak pacarnya Assyifa ikut dalam pembunuhan tersebut.

"Si Assyifa menuruti kemauan Hafitd, karena memang ada faktor cemburu, tidak ingin pacarnya balikan dengan mantan," kata Siswo.

Mahasiswi fakultas psikologi itu diculik usai mengikuti kursus bahasa Jerman, di daerah Jakarta Pusat. "Awalnya korban ditelepon sama Assyifa diajak ketemuan. Kenapa Assyifa yang nelepon, karena telpon dari Hafitd selalu direject," ujar Siswo.

Selasa sore, 4 Maret 2014, korban bertemu dengan Assyifa tidak jauh dari lokasi kursus, yaitu di Stasiun Gondangdia. Saat bertemu, Ade sempat melihat mobil Hafitd KIA Visto warna abu-abu B 8328 JO. "Tapi korban cuek saja. Tiba-tiba oleh kedua pelaku korban dipaksa masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil langsung disetrum mukanya sehingga pingsan," kata Siswo.

Oleh Hafitd, gadis yang bercita-cita menjadi psikiater itu juga dipukul di bagian wajahnya. Begitu Ade pingsan, tangannya diikat dengan tali oleh Hafitd, dan ditaruh di mobil bagian belakang.

"Selama perjalanan ke Jakarta Timur, korban terus disiksa. Saat pingsan, mulut Ade disumpal dengan kertas korban," kata Siswo.
Sumpalan kertas itu yang membuat korban meninggal, karena menyumbat tenggorokan.

Setelah tahu korban tidak lagi bernafas, korban dibuang di Tol JORR di KM 41, Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi. "Dibuang pada pukul 23.00 WIB pada Selasa malam 4 Maret 2014. Ditemukan pada Rabu pagi oleh petugas derek tol," kata Siswo.

Sebelum dibuang, dua pelaku terlebih dahulu melepaskan ikatan tali di tangan korban. "Barang-barang korban berupa dompet dan HP juga dibuang oleh pelaku dalam perjalanan tersebut," katanya lagi.

Penemuan Kerangka Manusia Pakai Sarung dan Peci Bikin Geger Pendaki Gunung Slamet
Apple.

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung

Penjualan iPhone telah hancur turun 10%, Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) kehilangan posisi nomor satu dalam pengiriman ponsel pintar global pada kuartal pertama.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024