Kementerian PU Kirim Mobil Tangki Air ke Lokasi Pengungsian Kelud
- REUTERS/Dwi Oblo
VIVAnews - Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan aksi tanggap darurat untuk korban bencana erupsi Gunung Kelud.
Saat ini, Ditjen Cipta Karya terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulan Bencana serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana erupsi Gunung Kelud.
Sekretaris Ditjen Cipta Karya, Dadan Krisnandar, mengungkapkan, untuk penanggulangan tanggap darurat korban erupsi Gunung Kelud, hari ini, Jumat 14 Februari 2014, Ditjen Cipta Karya akan mengirimkan kebutuhan bagi para pengungsi di sejumlah wilayah dari Depo Surabaya.
"Bantuan itu berupa 2 unit mobil tangki air kapasitas 4.000 liter, 2 unit truk angkut, 25 unit WC knockdown, dan 10 unit hidran umum kapasitas 2.000 liter," kata Dadan dalam keterangan tertulis.
Dia menjelaskan, untuk mendukung tanggap darurat erupsi Gunung Kelud, Ditjen Cipta Karya juga menyiapkan beberapa kebutuhan tanggap darurat yang sudah tersedia di Depo Surabaya. Di antaranya 120 unit pengolah air cepat, 100 unit hidran umum kapasitas 2.000 liter, 50 unit hidran umum kapasitas 1.000 liter, dan 1 unit pompa alcon.
Selain itu, perlengkapan yang disiapkan adalah 1 seat 50 unit WC knockdown, 100 unit tenda hunian darurat, 1 unit genset 5.000 watt, dan 2 unit genset 2.000 watt.
Berdasarkan data BNPB, erupsi Gunung Kelud mengakibatkan penduduk pada radius 10 kilometer mengungsi. Jumlah penduduk terdampak sekitar 201.228 jiwa (58.341 KK) yang berasal dari 35 desa, 9 kecamatan, 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kediri sebanyak 58.842 jiwa (17.134 KK), Kabupaten Blitar 96.843 jiwa (28.003 KK), dan Kabupaten Malang 45.543 (13.204 KK).
Hujan abu vulkanik Gunung Kelud telah menyebar ke beberapa wilayah, antara lain Kabupaten Kediri, Blitar, Malang, Kota Surabaya, Kabupaten Ponorogo, Pacitan, dan sekitarnya. Abu vulkanik juga dirasakan hingga Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Magelang, Purworejo, Temanggung, serta Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekitarnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang kabinet pagi ini, juga membahas penanganan tanggap darurat erupsi Gunung Kelud. (umi)