- VIVAnews/Ocha April
VIVAnews - Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat empat orang meninggal dunia saat kepanikan terjadi paska Gunung Kelud, Jawa Timur, meletus. Keempatnya tidak terpapar langsung erupsi Kelud.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat Letjen TNI (Pur) Sumarsono menjelaskan, dua dari empat warga itu meninggal setelah atap rumah mereka roboh.
Lebih lanjut Sumarsono menjelaskan, atap milik warga itu roboh karena konstruksi rumah tak kuat menopang material gunung api, seperti abu dan kerikil, yang menumpuk hingga lebih dari 20 centimeter. "Akhirnya, atap ambruk dan menimpa penghuni," kata dia.
Selain itu, suara ledakan malam tadi sangat keras sehingga membuat warga panik. "Akibatnya dua orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas saat berusaha mencari pengungsian," ungkapnya.
Kepala Polri Jenderal Sutarman menjelaskan, abu vulkanik yang turun di sekitar Gunung Kelud, menghalangi pandangan. Untuk menghindari kecelakaan lagi, Sutarman langsung menginstruksikan kepada seluruh kapolda, terutama di Jawa Timur untuk menyalakan lampu kuning di seluruh perempatan rambu-rambu lalu lintas.
Selain itu, kata Sutarman, kepolisian juga sudah berjaga-jaga di sekitaran Gunung Kelud hingga radius 10 kilometer sejak semalam. Polisi akan melarang warga yang hendak memasuki area berbahaya.
Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban
enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya
