Jual Bayi, Dokter Kandungan Terancam Hukuman Mati

Zhang Shuxia
Sumber :
  • telegraph.co.uk
VIVAnews -
Bunga Zainal Pamer Saldo 271 T, Netizen: Sombong! Sindir Sandra Dewi?
Seorang dokter kandungan di China bernama Zhang Shuxia terancam vonis mati akibat mengaku telah menculik tujuh bayi baru lahir dari orang tuanya. Tak sampai di situ, bayi-bayi tersebut lantas dijual ke para pelaku perdagangan manusia.

Klaim Tangkis 99 Persen Serangan Rudal dan Drone Iran, Pakar Militer Sebut Israel Halu

Laman
Kematiannya Dianggap Tak Wajar, Makam Seorang Pria di Garut Dibongkar
Telegraph, Selasa 31 Desember 2013 melansir, peristiwa penculikan itu terjadi di sebuah rumah bersalin di Kabupaten Fuping.


Zhang mengaku hanya menculik bayi dari keluarga yang dia kenal, karena dengan begitu para keluarga ini tidak banyak meneror wanita 56 tahun itu dengan pertanyaan.


Kepada keluarga bayi tersebut, Zhang biasanya menyebut bayi itu dalam keadaan cacat atau sakit parah, sehingga perlu dirawat lebih lama di RS. Padahal, Zhang menyerahkannya ke para tengkulak yang lantas dijual ke pasangan di pusat dan bagian timur China. 


Aksi kejahatan Zhang ini terbongkar pada bulan Agustus lalu. Dia kemudian mulai disidang pada Senin kemarin di Weinan, Provinsi Shaanxi, dan diancam hukuman mati.


Aksi penculikan bayi itu dilakukan pada periode November 2011 hingga Juli 2013.


Kasus ini pun turut menyeret Direktur RS tempat Zhang bekerja. Dia bersama dua manajer senior, serta tiga pejabat tinggi Kabupaten Fuping ikut dipecat.


Sementara enam dari tujuh bayi yang dijual, berhasil diselamatkan. Namun, sayang satu bayi lagi yang dijual senilai 1.000 yuan (setara Rp2 juta), gagal diselamatkan karena meninggal pada April lalu.


Warga Desa Fuping mengaku lega namun juga tidak puas dengan proses peradilan terhadap Zhang. Menurut warga setempat, tuduhan yang dialamatkan kepadanya baru sebagian kecil.


"Penculikan terhadap cucu perempuan saya tidak termasuk dalam tuduhan yang dialamatkan kepada dia di pengadilan," ujar seorang warga desa.


"Mereka mencoba menutup-nutupi kasus ini," kata warga itu lagi.


Aksi perdagangan anak di China memang merupakan bisnis besar. Hal itu sebagian karena adanya kebijakan pembatasan anak. Tiap keluarga di sana dulu diwajibkan hanya boleh punya satu anak.


Sementara banyak pasangan rata-rata yang meninginkan anak laki-laki sebagai penerus keluarga mereka kelak. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya