Sumber :
- facebook.com/dOmahYogyakarta
VIVAnews
- Tingkat hunian kamar hotel di Jakarta pada 2014 diperkirakan meningkat meskipun penambahan jumlah kamar hotel tetap berlanjut selama 12 bulan itu.
Arief Rahardjo, Senior Associate Director Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, dalam keterangan pers yang diterima
VIVAnews Rabu 13 November 2013, mengatakan meningkatnya permintaan kamar hotel di Jakarta disebabkan oleh bertambahnya jumlah pelancong bisnis, seminar, ekhibisi, konferensi serta tamu jangka pendek dan menengah selama periode Pemilu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Arief Rahardjo, Senior Associate Director Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, dalam keterangan pers yang diterima
Baca Juga :
Analis Perkirakan BI Bakal Intervensi Besar-besaran Imbas Rupiah Ambruk ke Rp 16.128 per Dolar AS
Sigrid Zialcita, Managing Director Research Cushman & Wakefield di Asia Pasifik, mengatakan pada tahun lalu Jakarta menempati 3 kota teratas di Asia dengan peningkatan pendapatan per kamar terbesar setelah Bangkok dan Hongkong.
"Pariwisata di Asia berada pada siklus yang menakjubkan, dipicu oleh efek positif peningkatan status ekonomi serta pesatnya pertumbuhan perjalanan udara yang semakin terjangkau," ujarnya.
Dia menambahkan pasar hotel di seluruh negara Asia mengalami pertumbuhan terus menerus dalam hal pembangunan hotel baru. Pembangunan ini dimainkan oleh pemain internasional dan domestik yang sudah dikenal seperti Hilton dan Starwood yang sedang berkembang pesat di China, India dan Indonesia dan merupakan negara-negara dengan perencanaan pembangunan perhotelan terbesar. (sj)
Halaman Selanjutnya
Sigrid Zialcita, Managing Director Research Cushman & Wakefield di Asia Pasifik, mengatakan pada tahun lalu Jakarta menempati 3 kota teratas di Asia dengan peningkatan pendapatan per kamar terbesar setelah Bangkok dan Hongkong.
