Sumber :
- ANTARA/HO
VIVAnews - Pemerintah menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap Pemerintah Australia jika terbukti menyadap Indonesia.
Baca Juga :
Terima Kunjungan LBBP Jepang, Menaker Berharap Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Jepang Meningkat
"Kalau penyadapan itu betul terjadi, kami akan keras. Tetapi, kami perlu kepastian dari mereka (Pemerintah Australia)," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, saat ditemui di kantornya, Rabu 6 November 2013.
Baca Juga :
Skenario Tante Bunuh Keponakan di Tangerang, Ambil Perhiasan Korban Biar Dikira Kasus Pencurian
Namun, tindakan tegas apa yang akan dilakukan pemerintah terhadap Australia, Purnomo belum bisa menjelaskan.
Menjelang pertemuan dengan Menteri Pertahanan Australia, besok, Kamis 7 November 2013, Kementerian Pertahanan akan menggelar rapat internal dengan instansi terkait untuk memastikan kabar penyadapan terhadap Indonesia tersebut.
"Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara) sedang bekerja, besok pagi saya kumpulkan untuk membicarakan hal tersebut," kata Purnomo.
Purnomo mengaku bahwa selaku Menteri Pertahanan mewakili Pemerintah Indonesia, dirinya telah menghubungi Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Keduataan Besar Australia yang berada di Jakarta agar memberikan klarifikasi mengenai penyadapan tersebut.
"Saya sudah kontak Keduataan Australia dan Kedutaan Amerika Serikat, jadi sabar saja," kata Purnomo.
Saat ditanya, apakah ada upaya pemerintah untuk mendeteksi kebocoran informasi dari kantor-kantor strategis, seperti Bank Indonesia, Istana Negara, dan lainnya, Purnomo enggan menjelaskan. "Itu semua inskripsinya dilakukan oleh Lemsaneg," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara) sedang bekerja, besok pagi saya kumpulkan untuk membicarakan hal tersebut," kata Purnomo.
