Dipaksa Adegan Mesum, Siswi SMP Alami Depresi Berat

Sexual harrasment illustration
Sumber :
VIVAnews - AE, siswi Sekolah Menengah Pertama di Jakarta Pusat yang direkam teman-temannya saat berhubungan intim, saat ini masih mengalami depresi berat. Setelah video mesumnya beredar luas, AE dan keluarganya memutuskan untuk pindah sementara dari kediamannya, sehingga sampai saat ini polisi belum dapat memeriksa AE selaku pelapor.
Babak Baru Kasus Hoax Rekaman Forkopimda, Palti Hutabarat Diserahkan ke Kejaksaan

"AE stres berat, kami perlu terapi dulu. Kami berharap polisi tidak memeriksa AE di kantor polisi, tapi di tempat yang lebih aman dan nyaman," ujar Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait kepada VIVAnews, Selasa 22 Oktober 2013.
Berita Man Utd: Erik ten Hag Akui Situasi Bermasalah hingga Kekhawatiran Wright Soal Kobbie Mainoo

Arist pun berharap agar pihak kepolisian melakukan pemeriksaan setelah traumatik AE pulih. "Dalam satu atau dua hari ini akan difasilitasi untuk diperiksa, mudah-mudahan sudah membaik," katanya.
Anindya Bakrie Praises PP PBSI for Indonesian Success in All England

Selain AE, korban lainnya yakni siswa FP juga mengalami trauma serupa. Keduanya tampil sebagai pemeran video mesum di ruang kelas sekolahnya diduga lantaran dipaksa oleh senior-seniornya.

"Keluarga mereka juga ketakutan tidak mau diperiksa karena takut dicecar media. Anak-anak itu stres. Sekolah pun tidak memberikan jaminan apa-apa seakan cuci tangan," ujar Arist.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan pemeriksaan saksi, polisi mendapat informasi bahwa AE dan FP sudah tiga kali melakukan adegan mesum itu. Menurutnya, kejadian terakhir terjadi pada 9 Oktober 2013, dan dilakukan dengan kelompok dan pemeran yang sama. Untuk memastikan dugaan itu penyidik masih perlu mendalami video tersebut.

Diketahui AE, siswi 15 tahun itu baru saja meninggalkan kelas dan akan pulang ke rumah. Namun saat itu, dia justru diperintahkan oleh salah satu teman sekolahnya untuk melakukan oral seks dan berhubungan intim.

Adegan itu direkam menggunakan telepon seluler oleh beberapa teman sekolahnya. Bukan hanya direkam, di ruang kelas itu ada sekitar lima orang yang berdiam diri dan menonton perbuatan mesum itu. ()

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya