Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Polisi memburu dua orang misterius pelaku penghinaan terhadap simbol negara, yaitu pencoretan atau penambahan gambar di bendera Merah Putih.
"Memang benar kita menemukan bendera Merah Putih digambari Bulan Sabit, dan Palu Arit disilang. Untuk pelaku sendiri masih dalam penyelidikan," kata Kasubbag Humas Polres Lamongan, Jawa Timur, Ajun Komisaris Polisi Umar Dami, Selasa 4 September 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Berharap Starlink Bisa 'Hidupi' Daerah 3T
"Memang benar kita menemukan bendera Merah Putih digambari Bulan Sabit, dan Palu Arit disilang. Untuk pelaku sendiri masih dalam penyelidikan," kata Kasubbag Humas Polres Lamongan, Jawa Timur, Ajun Komisaris Polisi Umar Dami, Selasa 4 September 2013.
Dijelaskannya, penemuan bendera Merah Putih bergambar itu terjadi di sebuah warung lesehan milik Nurhasim di kawasan Paciran Lamongan, Senin malam lalu.
Kata dia, pemilik warung, Nurhasim sempat mencurigai dua orang dengan berboncengan motor berhenti dan berada di warungnya.
"Saat dihampiri, kedua orang itu kemudian melajukan motornya dan menghilang. Saat itu pemilik warung tidak menaruh curiga apa-apa," ujar Umar.
Esok harinya, Nurhasim baru menyadari setelah melihat bendera yang berkibar di warung miliknya tertera gambar Bulan Sabit, Palu Arit, Salip dan Bintang Segi Lima. Serta terdapat tulisan "Yang Kuinginkan hanya Kemerdekaan," dan kalimat lainnya, "Aku Tak Butuh Bendera Ini."
"Itu setelah dia menurunkannya, kemudian melaporkan ke perangkat desa dan diteruskan polisi," katanya.
Jika tertangkap dan terbukti melakukan penghinaan terhadap simbol-simbol negara, pelaku bisa dikenai saksi melanggar pasal 154 KUHP dengan ancaman penjara maksimal empat tahun. Bendera itu sudah diamankan di kantor polisi sebagai barang bukti. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dijelaskannya, penemuan bendera Merah Putih bergambar itu terjadi di sebuah warung lesehan milik Nurhasim di kawasan Paciran Lamongan, Senin malam lalu.
