Ratusan Ribu Warga Gunungkidul Kesulitan Air Bersih

Berjalan 1Km Demi Air Bersih
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari
- Bencana kekeringan mulai melanda wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebanyak 167 ribu jiwa yang tersebar di 8 kecamatan di wilayah itu mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan hidup sehari-hari dan ternak peliharaannya.

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti

"Jumlah tersebut diperkirakan akan lebih banyak dan pemerintah akan melakukan memasok air hingga musim hujan mendatang," kata Bupati Gunungkidul DIY, Badingah, Senin 2 September 2013
Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar


Badingah mengatakan, seluruh kecamatan yang mengalami kekeringan merupakan daerah yang berada di kawasan selatan, tengah dan utara Kabupaten Gunungkidul. Antaranya, Semin, Saptosari Girisubo, Playen, Tepus, Rongkop, Ngawen, Nglipar, Purwosari, Paliyan,Karangmojo, Gedangsari, Patuk, Panggang,  Wonosari, Tanjungsari, Semanu,  dan Kecamatan Ponjong.


Dropping air nantinya akan dilayani Dinsosnakertrans meliputi Kecamatan Semin, Saptosari Girisubo, Playen, Tepus, Rongkop, Ngawen dan Nglipar. Sedangkan mobil tangki akan melayani Kecamatan Paliyan,Karangmojo, Gedangsari, Patuk, Panggang,  Wonosari, Tanjungsari, Semanu,  Ponjong dan Purwosari.


Musim kering yang melanda wilayah Kabupaten Gunungkidul mundur dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya dropping air bersih sudah dilakukan sejak Juni, khusus tahun ini dropping baru dilaksanakan awal September. "Mundur hampir 1 bulan dari kebiasaan tahun-tahun sebelumnya," kata dia.


Secara terpisah  Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul, Dwi Warno Widi Nugroho, mengatakan, Pemkab sudah berupaya mengurangi kekeringan dengan membangun jaringan air bersih, meski belum efektif.


"Membuat jaringan air bersih ke berbagai wilayah untuk mengurangi beban masyarakat, selain dropping air," jelasnya.


Sudah disiapkan dana sekitar Rp500 juta dan mobil tangki. Jika dirasa kurang, maka anggaran akan ditambah karena kejadian ini merupakan bencana tahunan.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya