Kisah Karavan Keliling Dunia Para Kakek Jerman

Warga Jerman keliling dunia dengan mobil karavan ditemui di Garut
Sumber :
  • VIVAnews/ Diki Hidayat
VIVAnews - Sekitar 40 orang kakek-nenek Jerman ini punya ide dahsyat untuk melancong di hari tua mereka: tur keliling dunia menggunakan 20 karavan.
Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Mereka bertolak dari Jerman pada bulan Agustus 2011 lalu. Jadi, sudah sekitar dua tahun ini mereka menempuh perjalanan ribuan kilometer dari satu negara ke negara lainnya, hingga akhirnya terdampar di Indonesia.
Respons Polisi soal Pengakuan Mengejutkan Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Beruntun di GT Halim

Fritz (63), seorang pensiunan sebuah perusahaan di Jerman, menuturkan mereka sengaja merancang perjalanan ini untuk hiburan di hari tua mereka. Rombongan ini rata-rata memang berusia lanjut, di atas 50 tahunan. Mereka terdiri dari pensiunan perusahaan swasta dan dokter.
Cak Imin Dikabarkan Maju Pilgub Jatim, PKB Ingin Fokus di MK Dulu: Tidak Lama Hanya 14 Hari

"Namun, ada beberapa anak muda juga yang ikut bersama kami," ujar Fritz, saat ditemui di Markas Polres Garut, Senin malam, 22 Juli 2013.

Ia mengisahkan perjalanan dari Jerman diawali dengan mengunjungi wilayah Eropa Timur, Afrika Utara, pegunungan Kaukasus, Irak, Iran, Pakistan, India, Banglades, Thailand, Malayasia, dan lalu masuk Indonesia sekitar tiga minggu lalu.

"Kami bersenang-senang dan berkenalan dengan banyak orang dari berbagai negara," ucapnya, sambil terkekeh.

Di Indonesia, kata dia, rombongan mengawali perjalanan dari Batam menuju Pekan Baru, Riau, lalu mengunjungi Gunung Krakatau, dan meneruskan perjalanan ke Jakarta, Purwakarta, Subang, Bandung dan Garut.

Dari Garut, perjalanan akan mereka lanjutkan menuju titik kumpul di kota Banjar untuk menuju Candi Borobudur, Bali, Timor Leste, Australia, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan barulah kembali ke Eropa.

"Memang perjalanan kami masih panjang, di Indonesia kami menargetkan selama lima minggu, sehingga sisa perjalanan kami di sini hanya tinggal dua minggu lagi, " katanya.

Sementara itu Christine (27), salah satu peserta tur yang masih muda, mengatakan selama "diamankan" di Markas Polres Garut mereka mendapat perlakuan istimewa.

"Kami diberi makanan yang sangat manis ini, katanya dodol. Lumayan, bisa menyembuhkan sakit perut," ucapnya sambil tersenyum. "Kalau makanan lainnya bikin kami jadi sakit perut, tapi ini pengalaman menarik buat kami."

Christine mengaku selama pelancongannya di berbagai negara, mereka singgah di sejumlah tempat yang menarik tapi kurang berinteraksi dengan warga setempat. Ceritanya jadi lain di Garut ini. Mereka secara intens berinteraksi dengan warga yang hendak salat di Masjid Polres Garut dan para petugas polisi.

"Ini pengalaman baru saya. Saya cinta polisi Garut, selain ramah mereka sering memberi kami makanan," katanya, sembari tergelak. 

Hari ini rombongan karavan ini dilepas Polres Garut. Rencananya, mereka akan dikawal Patwal Polres Garut hingge ke perbatasan Tasikmalaya, untuk selanjutnya disambung pengawalan dari Polres Tasikmalaya, menuju Banjar. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya