Pemilik Kafe 'Nazi' Merasa Jadi Korban Pemberitaan

Soldatenkaffee, kafe berbau Nazi di Bandung
Sumber :
  • Facebook
VIVAnews
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Curiga Pelaku Lebih dari 1 Orang
- Kafe Soldatenkaffe yang berada di kompleks Paskal Hypersquare Bandung, menjadi sorotan pemerintahan Kota Bandung, bahkan media asing karena menggunakan atribut bernuansa Nazi.

Terjadi Lagi Kasus Suami Bunuh Istri, Kali Ini di Karimun Kepulauan Riau

Pemilik Kafe Soldatenkaffe, Henry Mulyana, menjelaskan, tempat usahanya itu sudah menjadi korban dari pemberitaan yang menyimpang. Pemberitaan pertama kali diangkat media internasional berinisial JG yang diikuti media lain dan membuat dirinya menjadi sorotan publik.
Ekonomi Global Semakin Seram, Erick Thohir Ungkap Sudah Mulai Terjadi Perang Tarif


"Berawal dari pemberitaan sepihak media cetak dan elektronik internasional. Isi berita jauh melenceng dari keterangan narasumber, bahkan terlihat secara jelas terdapat unsur rekayasa dan
pelintiran
yang bertujuan untuk mencari sensasi dengan mendramatisir berita ini," katanya saat jumpa pers di Kafe Soldatenkaffe, Sabtu, 20 Juli 2013.


Henry bahkan memperlihatkan percakapan melalui email dengan reporter yang melakukan peliputan. Disebutkan bahwa dirinya meminta klarifikasi setelah terdapat kutipan bahwa kafe tersebut terdapat menu 'Nazi Goreng'. Padahal di kafe miliknya tidak pernah menyediakan menu dengan nama tersebut.


"Media ini salah tafsir hingga pada akhirnya saya tersudutkan, saya pun berusaha menanyakan kepada wartawan yang menulis berita karena sudah menyimpang dari makna. Saya punya seluruh bukti tertulis berupa pengakuan dari jurnalis yang bersangkutan," ujarnya.


Ditegaskanya, bahwa dirinya tidak pernah mengatakan bahwa dirinya menyangkal atau mengklaim bahwa Nazi telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap bangsa yahudi.


"Saya katakan sekali lagi bahwa saya percaya dan yakin
holocaust
itu pernah terjadi," tuturnya.


Henry Mulyana menambahkan, maksudnya mendirikan kafe tersebut hanya sekedar hobi kesukaan kepada sejarah perang dunia ke II dengan tema
pop culture
atau seni kontemporer yang mengangkat tema perang dunia II dari sisi Jerman, bukan menjurus kepada sebuah ideologi apalagi ekstrimisme dan rasialisme.


"Pada website kami pun telah dijelaskan sejelas-jelasnya, maksud dan tujuan kafe ini bahwa kami bukan pro Nazi dan tidak terafiliasi secara politik dengan ideologi Nazi-isme dan semata-mata hanya mengangkat tema Militer Jerman era Perang Dunia II," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya