Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Direktorat Lalu lintas Polda Metro Jaya masih melakukan operasi Patuh Jaya 2013. Operasi ini dilakukan untuk membuat masyarakat disiplin berlalu lintas dengan tidak melanggar undang-undang.
Selama dua pekan operasi berjalan, pihaknya mencatat angka kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi. Ada sekitar 23 pengendara yang tewas di jalan dari 181 peristiwa kecelakaan yang ada.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
Selama dua pekan operasi berjalan, pihaknya mencatat angka kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi. Ada sekitar 23 pengendara yang tewas di jalan dari 181 peristiwa kecelakaan yang ada.
Baca Juga :
Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto
"Sementara itu, untuk kerugian materil mencapai setengah miliar lebih atau tepatnya Rp603.400.000," ujar Kepala Pembinaan dan operasi Ditlantas Polda Mero Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto.
Budiyanto menambahkan, dari 118 peristiwa kecelakaan, kendaraan roda yang paling mendominasi. "Ada 152 pengendara roda dua yang terlibat kecelakaan," jelas dia.
Selanjutnya, kendaraan beban yang mengalami kecalakaan sebanyak 56 kendaraan. Untuk kendaraan pribadi tercatat 55 kendaraan yang terlibat kecelakaan. Untuk angkutan umum sebanyak 58 dan bus sebanyak 10 kendaraan.
Sementara itu ada 57.561 kendaraan melakukan pelanggaran lalu lintas. Namun, yang ditindak berupa penilangan hanya 43.586 kendaraan sisanya mendapat teguran.
Untuk jenis kendaraan yang melanggar masih didominasi roda dua, sebanyak 30.008 sepeda motor yang melanggar. Kemudian dilanjutkan, 4.118 kendaraan pribadi, 3.217 Mikrolet, 2.192 Taksi, 2.139 kendaraan barang, 1.109 Metromini dan 803 bus kota. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sementara itu, untuk kerugian materil mencapai setengah miliar lebih atau tepatnya Rp603.400.000," ujar Kepala Pembinaan dan operasi Ditlantas Polda Mero Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto.
