- cendramata dari fikom unpad untuk pemprov jabar
VIVAnews - Apa yang Anda genggam saat menunggu antrian? Rata-rata mungkin menjawab: gadget, mulai dari smartphone tercanggih hingga tablet pc terbaru. Adakah yang menjawab buku?
Gadget tengah digandrungi masyarakat Indonesia, terutama kalangan anak muda. Biar hi-tech, katanya. Bila ingin disebut hi-tech mengapa tidak mencipta? Bukankah yang lebih pantas disebut hi-tech adalah pencipta?
Negara-negara maju yang notabene merupakan pencipta gadget-gadget canggih ternyata juga memiliki minat baca masyarakat tinggi. Misalnya negara Amerika Serikat yang indeks membaca masyarakatnya mencapai 0,45. Selain itu, masyarakat Amerika Serikat sudah terbiasa menghabiskan 11-21 buku tiap tahunnya. Bagaimana dengan Indonesia? Berdasarkan survei UNESCO, indeks membaca masyarakat Indonesia masih sangat rendah, hanya 0,001. Artinya, hanya 1 dari seribu masyarakat Indonesia yang mempunyai minat membaca yang tinggi.
Padahal dengan membaca, kita akan memperoleh banyak wawasan. Kita juga mampu mempelajari banyak hal, misalnya memainkan alat musik atau menciptakan robot. Membaca juga mendatangkan inspirasi, gagasan, atau bahkan ide-ide baru. Wajar rasanya bila bangsa-bangsa pembaca adalah bangsa-bangsa maju.
Selain itu, membaca juga baik untuk jiwa dan raga. Penelitian yang dilakukan di Univeritas Sussex, Inggris, menunjukkan bahwa membaca dapat mengurangi stres. Hal ini disebabkan konsentrasi yang diperlukan untuk membaca dapat mengalihkan perhatian pikiran, meredakan ketegangan otot, dan memperlambat denyut jantung. Lebih dari itu, membaca ternyata dapat mencegah penuaan otak dan penyakit.
Mulai banyak pihak yang “bergerak” melihat kondisi bangsa yang memprihatikan ini. Salah satunya adalah Departemen Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran yang melakukan kampanye sosial REBORN “Reading Becomes Our Tradition” dengan tagline Let’s Read, Be Great! Kampanye ini diselenggarakan pada 27 Mei-28 Mei 2013 dengan sasaran anak muda di kota Bandung.
Jadi, kapan giliran Anda berkontribusi? Ayo turut serta dengan membiasakan diri membaca dari sekarang.
BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A
