Tiga Penculik Warga Asing di Aceh Ditangkap

Pemusnahan Shabu Oleh BNN
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing
- Kepolisian Aceh Timur telah menangkap tiga pelaku penculik Malcolm Primerose, warga negara Inggris asal Skotlandia yang berkerja sebagai karyawan sub kontraktor PT Medco E&P Malaka. Dari hasil penyidikan, polisi sedang memburu empat pelaku lain yang ikut dalam aksi penculikan pada Selasa, 13 Juni 2013 lalu di Peureulak, Aceh Timur.

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Kapolda Aceh, Inspektur Jenderal Herman Efendi mengatakan, upaya pengejaran pelaku penculikan warga asing itu terus dilakukan, meski korban telah dilepas. Dari tujuh orang yang terlibat tiga di antaranya telah ditangkap dan akan segera menjalani proses hukum.
Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

 
“Mereka kita tangkap di Langsa dan juga di Aceh Timur, empat orang lagi masih dalam pengejaran,” kata Kapolda, Senin, 1 Juli 2013.

 

Herman belum memberikan keterangan lebih jauh terkait penangkapan kelompok penculik bersenjata api ini. Namun dia memastikan bahwa polisi masih bekerja untuk memburu pelaku dan berupa menyita senjata api yang digunakan.


"Aparat kita masih bekerja untuk mencari keberadaan para pelaku penculikan," ujarnya.

 

Seperti diketahui, seorang pekerja asing asal Skotlandia, Malcomi Primrose diculik empat orang bersenjata laras panjang dalam perjalanan pulang dari lokasi pengeboran minyak di kawasan Blang Simpo, Aceh Timur.

 

Tiga hari kemudian pekerja PT Medco E&P Malaka Aceh Timur itu dibebaskan penculik di kawasan perkebunan sawit di Desa Rantau Paul, Kecamatan Rantau Selamat, Kota Langsa. Primrose dibebaskan sebelum keluarga menyerahkan uang tebusan yang diminta para pelaku sebesar Rp5 miliar.



Dua warga Aceh ditembak perampok

Kawasan Aceh Timur memang dikenal rawan aksi kejahatan. Pada Minggu malam, dua warga ditembak perampok di kawasan Gampong Beusa Seberang, Kecamatan Peureulak Barat.


Dua korban luka tembak adalah Zulkarnaini (23), warga Gampong Kabeue, Kecamatan Peureulak Barat, dan Ernawati (36). Keduanya harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Timur, Idi Rayeuk.


Perampokan terjadi sekitar pukul 21:00 WIB. Dua pelaku yang tidak diketahui ciri-cirinya mengikuti sepeda Zulkarnaini. Diduga kuat pelaku mengetahui kalau korban membawa uang Rp70 juta hasil penjualan minyak makan. Uang itu akan disetor kepada pemiliknya di Pasar Peureulak Barat.


Pelaku meminta agar tas yang dibawa Zulkarnaini diserahkan. Karena melawan, pelaku menembak sebanyak tiga kali. Dua peluru mengenai bagian bahu kiri dan perut korban.


"Serpihan peluru juga mengenai bagian perut Ernawati, yang saat kejadian itu sedang makan bakso di kedai pinggir jalan bersama keluarganya," kata Kapolres Aceh Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhajir.


Karena gagal merampas uang milik Zulkarnain, pelaku melarikan diri. Sementara dua korban saat ini masih dirawat di rumah sakit. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya