Kala Penjarahan dan Penembakan Nodai Demo BBM

Demo Tolak Kenaikan BBM di DPR 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Sejak pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, aksi unjuk rasa mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat terus bergulir. Selain di Ibu Kota Jakarta, aksi unjuk rasa terjadi di sejumlah daerah. [Baca: ]

Di Medan, Sumatera Utara, aksi unjuk rasa mahasiswa di dekat Universitas HKBP Nommensen berakhir rusuh, Senin malam 17 Juni 2013. Mereka menjarah restoran siap saji Kentucky Fried Chicken (KFC) di depan kampus dan merusak fasilitas umum.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?

Hotel Grand Angkasa pun tak luput dari amuk mahasiswa. Kaca-kaca hotel pecah dilempari batu. Kampus mereka juga jadi sasaran, dirusak.

Kepala Kepolisian Resor Kota Medan, Ajun Komisaris Besar Nico Afinta menuturkan, aksi mahasiswa sudah seperti teroris. Mereka melempari polisi dengan batu, kayu, bom molotov dan mercon. Para mahasiswa juga membakar dua sepeda motor.

"Sudah seperti teroris, sudah menimbulkan ketakutan karena kelakuannya membakar sepeda motor dan menjarah. Ini menimbulkan ketakutan yang sangat," katanya kepada VIVAnews.

Sudah berkali-kali polisi meminta mahasiswa membubarkan diri, karena aksinya sudah melewati waktu. Tapi makin sore, mereka semakin beringas. Hingga polisi mengambil tindakan keras untuk membubarkan aksi. Warga sekitar yang sudah tak tahan dengan aksi mahasiswa, juga naik pitam. Mereka pun melempari batu ke arah mahasiswa.

Polisi akhirnya merangsek maju mengejar para mahasiswa. Sejumlah mahasiswa Nommensen berhasil ditangkap. Dibantu warga sekitar, polisi berhasil meringkus mahasiswa yang terdesak dan bersembunyi di rumah-rumah warga di sekitar kampus.

Sebanyak 85 mahasiswa ditangkap, 14 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Nico Afinta menuturkan, para kaum terpelajar itu diduga kuat sebagai pelaku perusakan dan penjarahan restoran KFC.

Jumlah tersangka kemungkinan akan bertambah karena polisi masih memeriksa sejumlah mahasiswa lain yang ditangkap. Dalam kasus ini, polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti puluhan tongkat besi, bom molotov, tongkat besi yang dilapisi kawat duri, batu, ketapel, dan sebagainya.

Irwan, Store Manager KFC Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, mengaku pihaknya mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar akibat penjarahan dan perusakan yang dilakukan pengunjuk rasa. "Kami mengalami kerugian Rp2 miliar," ucapnya.

Akibat kerusakan yang parah pada restoran, pihak manajemen untuk sementara memindahkan pegawainya ke KFC cabang lain.

Sementara itu, kerugian akibat rusaknya fasilitas umum seperti traffic light, papan jalan, diperkirakan mencapai Rp656.742.000. Hotel Grand Angkasa yang dirusak mahasiswa mengalami kerugian sekitar Rp150 juta.

Di Jakarta, Pos Polisi di Gedung Pemuda Senayan depan Hotel Mulia, juga dirusak demonstran usai berunjuk rasa Senin malam.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa 18 Juni 2013 mengatakan, kepolisian kini sedang memburu pelaku perusakan melalui kamera pengintai atau CCTV. "Kami akan selidiki untuk mengetahui siapa pelakunya melalui CCTV di sekitar tempat kejadian perkara," ujar Rikwanto.

Sementara, sebanyak 85 demonstran yang ditangkap Senin malam sudah dibebaskan. Rikwanto mengatakan identitas mereka telah didata. Mereka dikembalikan kepada orangtua masing-masing.

"Mereka berunjuk rasa melebihi batas waktu yang ditentukan. Jadi polisi harus membubarkan mereka karena terkait dengan UU No 9 Tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum," kata Rikwanto. [Baca ]

Namun, kata Rikwanto, secara keseluruhan aksi unjuk rasa menentang rencana kenaikan harga BBM di sejumlah wilayah Jakarta berlangsung aman dan lancar.

Pesan Widodo Untuk Pemain Arema FC Usai Kalah Dari Rival 

Penembakan Wartawan 

Sementara itu, seorang wartawan Trans7  terkena tembakan dalam aksi unjuk rasa di halaman gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin kemarin. Mata sebelah kanan Anton terkena selongsong peluru gas air mata. Darah pun langsung mengucur deras.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Selasa 18 Juni 2013 menegaskan, tidak ada peluru tajam dalam penanganan aksi unjuk rasa yang kebetulan melukai seorang wartawan. Polisi, kata Timur, hanya menggunakan gas air mata dan water cannon.

"Kapolda sudah bertanggung jawab, Polri bertanggung jawab. Kalau perlu, berobat ditanggung Polri. Sekali lagi, ini adalah kecelakaan," kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Atas kejadian ini, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengaku siap bertanggung jawab atas kesembuhan Anton Nugroho. Timur juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh wartawan yang saat itu meliput aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Provinsi Jambi.

Anton langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mataher Jambi.  "Anton sekarang masih terbaring lemas dan sedang dirawat di ruang operasi," kata Wisman, salah satu wartawan Jambi yang ikut mengantar Anton ke rumah sakit.

Sementara, polisi yang menembakkan gas air mata diketahui berpangkat Briptu dengan inisial D. "Saat ini Briptu D sedang diperiksa Propam Polda Jambi," kata Kabid Humas AKBP Alamsyah. Dari hasil pemeriksaan sementara, Briptu D yang merupakan anggota Shabara Polresta Jambi, melakukan kelalaian. [Baca selengkapnya ]

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jambi mengutuk keras insiden tertembaknya wartawan Trans7 Anton Nugroho oleh anggota polisi itu. "Polisi seharusnya bertindak profesional dalam mengamankan aksi demonstrasi sehingga tidak terjadi penembakan gas air mata yang menyebabkan jurnalis terluka," kata Ketua AJI Kota Jambi, Syaipul Bakhori.

Polda Jambi diminta memproses kasus ini secara cepat, adil, dan tuntas. "Jika ada polisi yang terbukti melakukan pelanggaran dalam peristiwa tertembaknya Anton Nugroho, AJI Kota Jambi meminta agar polisi tersebut diberi sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Syaipul.

Di Ternate, Maluku Utara, seorang fotografer surat kabar lokal bernama Roby Kereley, juga terkena tembakan di paha kiri saat berlangsung aksi unjuk rasa Selasa kemarin. Selain dia, ada lima mahasiswa yang juga terkena peluru. [Lihat videonya di ]

Insiden ini bermula saat aksi demo mahasiswa dari berbagai elemen berujung ricuh. Mahasiswa memaksa masuk kantor Wali Kota Ternate.

Polisi pun menghadang massa mahasiswa. Kesal, mahasiswa lantas melempar batu. Petugas kemudian mengambil tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah demonstran. Lima mahasiswa yang juga terkena peluru karet langsung dilarikan ke rumah sakit. (eh)

Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack
Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024