Dua Gadis Asal Kalimantan Dijual di Jakarta

Hamil dan tak dinikahi, remaja 15 tahun laporkan pacar ke polisi. (Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/ Faddy Ravydera
VIVAnews
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
- Petugas Subdit remaja, anak dan wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menangkap dua pria yang diduga kuat sebagai pelaku trafficking. Keduanya ditangkap saat hendak menjual gadis asal Kalimantan yang masih di bawah umur.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

"Korbannya masih di bawah umur," kata Kepala Subdit Renakta, AKBP Hando Wibowo, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 18 Juni 2013.
Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban


Dua tersangka ini, kata Hando, ditangkap di daerah Ciracas. Tersangka mengajak kedua korban dengan cara dirayu untuk di sekolahkan di Jakarta. Setibanya di Jakarta, lanjutnya, kedua korban justru dijual. Pembelinya adalah pasangan suami-istri.

"Kami masih memburu suami-istri yang saat ini sudah masuk DPO," katanya.


Kedua gadis yang menjadi korban trafficking itu sudah berada di Jakarta selama dua minggu. Mereka kerap berpindah-pindah tempat sebelum ada pembelinya.


Sementara kedua tersangka sudah ditahan di Mapolda Metro Jaya. Mereka dijerat dengan Pasal 81 dan 82 UU tentang Perlindungan Anak.



12 Bandar Judi Ditangkap


Polda Metro Jaya menangkap 12 tersangka perjudian. Mereka ditangkap dari berbagai wilayah di Jakarta. Dari tangan tersangka, polisi mengumpulkan barang bukti serta uang yang digunakan untuk berjudi.


Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, penangkapan para tersangka dilakukan di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Cibitung, Bekasi, serta pasar Pagi Rawamangun, dan Malaka Asri, Duren Sawit, Jakarta Timur.


"Di Pondok Cabe ditangkap pengecer dan pengepul atas inisial SDN dan AY," kata Rikwanto, Selasa 18 Juni 2013.


Kedua tersangka, kata Rikwanto, merupakan pelaku judi togel dengan omset Rp2-5 juta. Pekerjaan haram itu sudah digeluti selama dua tahun dengan keuntungan 5-10 persen dari omset.


"Sedangkan untuk bandar berinisial WL dalam pencarian. Kegiatan ini dilakukan 5 hari seminggu," katanya.


Semenetara dari penangkapan bandar judi togel di Perumahan Bumi Malaka, Duren Sawit, polisi menangkap delapan pelaku yang salah satunya adalah perempuan. "Mereka sudah buka selama enam bulan, dengan omset per hari Rp25-30 juta, dan meraup keuntungan mencapai Rp500 juta per bulan," katanya.


Dari penangkapan di duren sawit, polisi mengamankan barang bukti berupa kompeter, mesin fax, 11 kalkulator, dan rekapan bukti togel.


Selain itu, ada juga penangkapan perjudian di kecamatan Cibitung, dengan tersangka inisial SP, badar togel yang memperoleh omsetnya Rp500 ribu per hari. Sementara, di Pasar Pagi Rawamangun, polisi menangkap tersangka judi koprok bernama AJ (30).


"Barang bukti yang dikumpulkan berupa selembar lapak karpet berwarna merah, empat biji dadu, dan alat koprok," katanya.


Para tersangka ini, tambah Rikwanto, dinyatakan bersalah karena telah melanggar Pasal 303 dengan ancaman 10 tahun penjara.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya