Demonstran Berhasil Diusir, Aparat Bersih-bersih Istanbul

Aparat mengusir demonstran di Taman Gezi, Istanbul, Turki
Sumber :
  • REUTERS/Serkan Senturk

VIVAnews - Minggu pagi waktu setempat, Alun-alun Taksim dan Taman Gezi di Istanbul, Turki, dipenuhi aparat keamanan yang tengah melakukan bersih-bersih, tenda, poster dan bendera disingkirkan. Demonstran yang telah lebih dari dua minggu berkemah di tempat itu berhasil dipukul mundur dan diusir.

Diberitakan CNN, hari ini terlihat di Taman Gezi dan Taksim banyak demonstran yang akhirnya pulang ke rumah. Bubarnya demonstran terjadi setelah sehari sebelumnya, Sabtu 14 Juni 2013, mereka digempur habis-habisan oleh aparat.

Langkah tegas ini dilakukan setelah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar para demonstran membubarkan diri atau akan ditindak tegas. "Jika tidak dikosongkan mulai dari sekarang, aparat keamanan negara tahu bagaimana cara mengosongkan tempat itu," tegas Erdogan.

Beberapa menit usai pidato Erdogan itu, aparat mulai bergerak. Para demonstran tersudur dan dilempari gas air mata dan meriam air. Sedikitnya 29 orang demonstran terluka dalam bentrokan tersebut.

"Kami telah merengkuh mereka dengan tangan kami. Tapi, sebagian orang malah membalasnya dengan kepalan. Apakah kau bisa berjabatan jika disambut kepalan?" kata Erdogan.

Berandalan

Erdogan mengatakan bahwa demonstran bukanlah para pecinta lingkungan, melainkan berandalan. Contohnya, ujarnya, demonstran berisik membunyikan klakson mereka. "Ini yang disebut polusi suara," ujarnya.

Selain itu, "berandalan-berandalan" ini sudah mulai keterlaluan. Erdogan memaparkan beberapa kasus banyak demonstran yang melecehkan wanita-wanita berhijab. Wanita-wanita itu ditendang, diseret dan berusaha ditarik jilbabnya.

Para demonstran, ujarnya, juga telah menghina masjid. Mereka masuk masjid dengan mengenakan sepatu, minum alkohol dan mencoret-coret dindingnya. Sejauh ini, aparat masih bersabar. Erdogan mengatakan, berbagai kasus ini akan diselidiki dan diseret ke pengadilan.

Demonstrasi dimulai pada awal bulan ini. Demonstran awalnya memprotes rencana pemerintah menebang pohon di Taman Gezi untuk dibangun mall dan bangunan lainnya. Namun protes damai berkembang menjadi aksi .

Massa mengatakan bahwa Erdogan telah bertindak otoriter dengan menerapkan batasan-batasan pada Turki yang sekuler. Mereka menuduh Erdogan hendak menjadi Turki negara Islam dengan melarang pengedaran alkohol.

Namun Erdogan membantahnya. Pasalnya, di bawah pemerintahannya 10 tahun terakhir, Turki jadi negara dengan perkembangan paling pesat di Eropa.

Soal Cincin di Jari Manis dan Dilamar di Bali, Ini Kata Syifa Hadju

Tahun 2002, GDP per kapita Turki hanya US$3.500, tahun ini dibawah kepemimpinan Erdogan, GDP Turki mencapai US$10.000. Ekspor meningkat menjadi US$114 miliar dari hanya US$36 miliar tahun 2002, dan diprediksi akan menembus angka US$500 miliar pada 2023.

Langit Yunani (Doc: X)

Langit Yunani Tiba-tiba Berubah Jadi Oranye, Ini Penyebabnya

Media sosial dibanjiri dengan gambar-gambar oanye langit di Ibu Kota Yunani yang membuat penduduk setempat dan wisatawan tercengang.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024