Tim Forensik Selidiki Motor yang Dibakar Massa di Palembang

Kebakaran di Palembang. Tim Labfor di lokasi kejadian.
Sumber :
  • VIVAnews/Aji YK Putra

VIVAnews – Tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Selatan menitikberatkan penyidikan pada motor yang dibakar massa dalam olah tempat kejadian perkara di puing-puing toko Jaya Raya Elektronik di Pasar 16 Ilir Palembang, Rabu 5 Juni 2013.

Hasil forensik diperkirakan selesai dalam waktu satu pekan. “Banyak yang kami periksa. Tunggu hasilnya nanti,” kata Wakil Kepala Laboratorium Forensik Polda Sumsel, AKBP Bambang Priyo Wardono, di lokasi perkara. Tim forensik mulai mengumpulkan bukti di toko itu sejak pukul 11.30 WIB.

Bambang mengatakan, masih banyak barang di toko itu yang akan diperiksa lebih lanjut oleh timnya. Motor hangus di toko itu menjadi fokus penyidikan karena diduga menjadi awal mula sumber api yang kemudian membakar seisi toko dan toko-toko lain di sebelahnya.

Seorang saksi mata yang merupakan pedagang buah di depan toko itu mengatakan, kemarin siang ia melihat 50 orang memaksa masuk ke dalam toko. Mereka lalu menuju motor yang dipajang di toko itu sebagai hadiah. Massa kemudian membuka tangki motor dan menyulutkan api ke dalam tangki itu.

“Saya lihat mereka membuka jok motor hadiah, menyulutkan api, dan motor langsung meledak sehingga seisi toko terbakar. Mereka juga bawa bom molotov,” kata pedagang buah yang enggan disebut namanya itu. Api pun dengan cepat merambat ke toko-toko elektronik lain di kawasan itu.

Kronologi

Sampai saat ini Polresta Palembang terus memeriksa maraton sejumlah saksi mata yang ada di lokasi kejadian, termasuk koordinator aksi demonstran Abror Vandozer. Massa yang dibawanya diduga merupakan pelaku pembakaran pertokoan elektronik itu.

Kepada polisi, Abror mengaku tak bisa mengendalikan massa. “Ketika tiba di Bundaran Air Mancur, 500 orang yang saya pimpin sudah terlihat tak kondusif,” kata dia. Menurut Abror, awalnya massa berdemonstrasi di depan kantor DPRD Palembang.

Massa demonstran terdiri dari pendukung dan simpatisan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palembang, Sarimuda-Nelly Rasdiana, yang dimenangkan oleh Komisi Pemilihan Umum Palembang namun dinyatakan kalah oleh Mahkamah Konstitusi.

Kapolres Kota Palembang Kombes Pol Sabarudin Ginting mengatakan sesungguhnya demonstran hendak bergerak menuju kantor gubernur. “Tapi sesampainya di Jalan Ampera, massa malah memblokade jalan dan menyebabkan kemacetan panjang. Rambu-rambu lalu lintas juga dirusak massa,” kata dia.

Ginting mengatakan, sebagian massa pendemo lantas menuju pertokoan yang berada tak jauh dari Jembatan Ampera. Di sana, mereka langsung membakar toko. Api pun cepat menjalar dan kebakaran tak terhindarkan. “Kami kecolongan,” ujar Kapolres.

Laporan: Aji YK Putra | Palembang

Baca juga:

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid
PJ Wali Kota Pontianak Ani Sofian (bertopi) saat memantau pelaksanaan Sidak ke sejumlah SPBU di Pontianak, Kamis 28 Maret 2024. Pemkot menemukan masih ada SPBU yang takarannya belum sesuai. (Adpim Pemkot Pontianak)

Pemkot Pontianak Kasih Peringatan ke Seluruh SPBU di Kota Itu, Ada Apa?

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Tim Pengawas Kemetrologian menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024