Kelelahan Usai Rapat Paripurna, Bupati Tegal Wafat

Bupati Tegal Hery Soelistiyawan wafat karena kelelahan.
Sumber :
  • http://www.tegalkab.go.id
VIVAnews
Nyamuk Wolbachia Melawan DBD! Menkes Ungkap 5 Wilayah di Jawa yang Sudah Terbebas
– Meninggalnya Bupati Tegal H Moch Hery Soelistiyawan, SH Mhum pukul 13.50 WIB, Sabtu 18 Mei 2013 membuat terkejut Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih. Perempuan yang gagal maju dalam kontestasi pemilihan gubernur Jawa Tengah 2013 itu mendapat kabar duka cita itu saat sedang dinas ke Purworejo.

Jasad Nenek dan Cucu Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Saling Berpelukan

“Benar-benar kaget karena saya sedang berencana menyambangi beliau,” kata Rustriningsih, Sabtu 18 Mei 2013. Rustriningsih kemudian membatalkan jadwal kepulangannya ke Semarang, dan memilih menginap di rumahnya di Kebumen agar bisa melayat ke Tegal esok hari.
AHY: Enggak Masalah Kursi Demokrat di DPR Turun, yang Penting Prabowo Menang


“Mudah-mudahan tidak ada acara yang mengharuskan kehadiran saya secara mendadak agar saya bisa ke Tegal,” kata dia. Di mata Rustriningsih, Bupati Tegal Hery Soelistiyawan merupakan sosok yang cukup berintegritas. Hery menjadi bupati menggantikan Agus Riyanto yang tersangkut perkara korupsi.


Rustri mengatakan, meninggalnya Hery kemungkinan karena kelelahan. Berdasarkan informasi yang didapat Rustri, Hery meninggal usai rapat paripurna dan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Tegal. Hery sempat mengikuti acara makan bersama para Muspida Kabupaten Tegal di kawasan Slawi, Kabupaten Tegal. Namun ia tiba-tiba izin pulang karena tidak enak badan.


“Ternyata beliau tidak pulang dan malah minta diantar ke  RSUD Dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal. Beberapa menit kemudian, beliau langsung meninggal,” kata Rustri. Ia mengatakan, Hery dikenal sebagai sosok pemimpin yang baik, ramah, cukup luwes, dan sangat merakyat.


Rustri pun menyatakan bela sungkawa untuk keluarga almarhum Bupati Tegal itu. “Semoga keluarganya diberi keikhlasan. Bagi saya pribadi, ini sebagai pengingat bahwa satu lagi teman sudah berangkat dengan kereta (meninggal), sementara saya masih menunggu di peron (kematian),” kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya