Sumber :
VIVAnews -
Diduga tak kuat menahan malu setelah anaknya nikah dengan orang yang beda agama, Tugimin memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Warga Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, ditemukan tewas gantung diri di belakang rumahnya, Minggu pagi, 5 April 2013.
Informasi yang dihimpun VIVAnews menyebutkan jasad Tugimin ditemukan pertama kali oleh Kakak iparnya, Wakiman, sekitar pukul 05:00 WIB saat menyiram sayuran di belakang rumahnya. Melihat adiknya tergantung Wakiman berteriak minta tolong, tak lama warga sekitar mendatangi lokasi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Informasi yang dihimpun VIVAnews menyebutkan jasad Tugimin ditemukan pertama kali oleh Kakak iparnya, Wakiman, sekitar pukul 05:00 WIB saat menyiram sayuran di belakang rumahnya. Melihat adiknya tergantung Wakiman berteriak minta tolong, tak lama warga sekitar mendatangi lokasi.
Menurut Wakiman, Tugimin bingung karena Senin pagi, 6 Mei 2013, merupakan hari pernikahan anak semata wayangnya. Korban dikenal sosok yang baik dan tidak pernah mengeluh.
Salah seorang tetangga korban Wenny Marisa mengungkapkan, Tugimin warga Sukoharjo, Jawa tengah, beberapa tahun terakhir menumpang di rumah Wakiman di Karangrejek.
Dia menduga, kesulitan ekonomi bukan penyebab Tugimin nekat mengakhiri hidupnya karena selama ini dia tak pernah mengeluh. "Kemungkinan karena anak satu-satunya akan menikah namun beda keyakinan," ujar Wenny.
Bagian humas Polres Gunungkidul, Iptu Ngadino, polisi tidak menemukan tanda penganiayaan. Sehingga disimpulkan, korban murni bunuh diri. "Untuk motifnya masih kami dalami," jelasnya
Sementara terpisah, psikiatri RSUD Wonosari Ida Rochmawati, menjelaskan, bunuh diri merupakan gangguan mental yang akut. Dengan demikian, sangat memungkinkan warga yang mengalami depresi berat memilih bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya.
”Pelaku bunuh diri diawali dengan depresi. penyakit menahun juga akhirnya membuat depresi dan bunuh diri,” katanya. Jika depresi dan penyebabnya bisa dideteksi sejak awal, bunuh diri bisa dicegah.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Wakiman, Tugimin bingung karena Senin pagi, 6 Mei 2013, merupakan hari pernikahan anak semata wayangnya. Korban dikenal sosok yang baik dan tidak pernah mengeluh.
