Sumber :
- Adaro Energy
VIVAnews - PT Adaro Energy Tbk menargetkan produksi batu bara sebanyak 50-53 juta ton pada tahun ini. Komoditas ini akan dialokasikan untuk kebutuhan ekspor.
Direktur Keuangan Adaro Energy, David Tendian, dalam acara "Investor Day" di Jakarta, Kamis 2 Mei 2013, menegaskan, "Ekspor di antaranya ke China yang kebutuhannya masih tinggi, walau pertumbuhan ekonomi di negeri itu masih sangat lemah".
David menjelaskan, perseroan optimistis mengenai pencapaian kinerja tahun ini, meski tren harga batu bara di dunia turun. Tren penurunan harga itu diperkirakan masih berlanjut hingga kuartal keempat tahun ini.
Baca Juga :
Ngerii.. Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Duel Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara
"EBITDA kami masih on track dari US$850 juta hingga US$1 miliar," jelasnya.
Dia menambahkan, di Amerika dan Australia, kini mulai banyak penyalur batu bara yang mengurangi pekerjanya, bahkan menutup tambang mereka. "Jadi, dengan demikian suplai juga akan berkurang," katanya.
Namun, menurut dia, kondisi tersebut belum terjadi di Indonesia. Sebab, pasar Indonesia optimistis dalam waktu dekat harga batu bara akan kembali melonjak. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menambahkan, di Amerika dan Australia, kini mulai banyak penyalur batu bara yang mengurangi pekerjanya, bahkan menutup tambang mereka. "Jadi, dengan demikian suplai juga akan berkurang," katanya.
