Kasus Bayi Edwin, Dinkes Panggil Dirut RS Harapan Bunda

Ilustrasi dokter keluarkan kotoran.
Sumber :
  • homestead.com

VIVAnews - Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan memanggil Direktur Utama Rumah Sakit Harapan Bunda terkait dugaan malpraktik yang dialami Edwin Timothy Sihombing (2,5 bulan), pasien rumah sakit tersebut.

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Dien Emmawati, mengatakan pemanggilan dilakukan untuk meminta penjelasan atas informasi itu. "Harus dicek, apakah ada indikasi medis atau tidak. Ada izin medis atau tidak. Karena itu kami akan panggil direkturnya dulu untuk menjelaskan kabar ini," kata Dien, Kamis, 11 April 2013.

Putra pasangan suami-istri Gonti Laurel Sihombing (34) dan Romauli Manurung (28) itu harus rela kehilangan dua ruas jari telunjuk tangan kanannya setelah dipotong dokter RS Harapan Bunda tanpa sepengetahuan orang ua.

Saat ditemui di kantor Komnas Perlindungan Anak kemarin, Gonti menuturkan kejadian berawal ketika anaknya mengalami batuk, pilek dan panas saat masih berusia 28 hari.

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP

Pada 20 Februari 2013 keluarga kemudian membawa Edwin ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Harapan Bunda, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Tmur.

"Setelah diperiksa, dokter bilang kejang, kemudian dikasih obat antikejang dari dubur," kata Gonti. Selain itu, Edwin juga diinfus di punggung tangan sebelah kanan.

Setelah tiga hari, putra pertamanya itu terlihat sehat kembali. Edwin sudah dibolehkan pulang. Namun tampak ada kelainan di tangan bekas infusan. Tangannya membengkak dan seperti melepuh tersiram air panas.

"Saya tunggu seminggu, jari telunjuk semakin mengecil, tanggal 1 Maret mengecil sekali," kata Gonti. Pada tanggal 2 Maret 2013, keluarga mengajukan keberatan pada rumah sakit. Akhirnya rumah sakit menerima untuk merawat bayi dengan biaya perawatan dari rumah sakit.

Gonti mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak ingin mempermasalahkan kenapa jari tangan anaknya bisa menjadi seperti itu. "Kemarahan saya memuncak pas tanggal 31 Maret 2013, saat periksa rutin, dokter tiba-tiba menggunting jari Edwin memakai gunting," ucapnya.

Gonti mengaku kecewa karena tindakan amputasi tersebut dilakukan tanpa adanya komunikasi dengan pihak keluarga terlebih dahulu. Selain itu tindakan tersebut dilakukan dengan memakai gunting serta tidak dilakukan suntik penahan sakit (bius). Pada 2 April 2013, Gonti dan Romauli melayangkan surat somasi kepada manajemen rumah sakit atas dugaan malpraktik.

Penjelasan Rumah Sakit Harapan Bunda

Pemudik Harus Hati-hati, Ada 19 Perlintasan Kereta Api di Brebes Tanpa Palang Pintu 

Saat dikonfirmasi Rabu, 10 April 2013, Rumah Sakit Harapan Bunda tidak mau memberikan keterangan. Rencananya rumah sakit akan menggelar jumpa pers pada Kamis siang ini. "Karena RS akan mengadakan pertemuan internal dengan keluarga Edwin. Nanti konferensi pers dikabarkan lagi," kata Dian, Marketing RS Harapan Bunda kepada VIVAnews.

Dalam konferensi pers Kamis 11 April 2013, manajemen Rumah Sakit membantah keras melakukan malpraktik terhadap bayi Edwin Sihombing. "Tidak ada pemotongan jari di dalam ruang perawatan RS Harapan Bunda. Yang benar, jaringan mati sudah terlepas dengan sendirinya di dalam kassa sehingga perlu diambil," kata Dian Kristina, Humas RS Harapan Bunda. (umi)

Tak Dapat Izin, Bantuan Kemanusiaan RI untuk Gaza Diterjunkan AU Yordania
Xabi Alonso

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Keinginan Liverpool mendatangkan Xabi Alonso untu musim depan nampaknya menjadi semakin kecil. Karena dikabarkan pelatih asal Spanyol itu mau bertahan di Bayer Leverkusen

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024