Keluarga Korban Penyerangan Lapas Mengadu ke DPR

keluarga korban penembakan lapas cebongan temui wamenkumham
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini
Keluarga korban penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka ditemani Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Pidana Kekerasan (Kontras) bertemu dengan Komisi III Bidang Hukum.

Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping

Keluarga korban meminta Komisi III melakukan pengawasan secara aktif dalam penyelesaian kasus penembakan empat tahanan di lapas secara adil dan transparan.
Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients


Pengawasan itu kata Koordinator Kontras Haris Azhar yang dimaksud adalah dengan mengevaluasi dan mendesak pertanggungjawaban kepolisian dan Komnas HAM dalam penanganan kasus ini.


"Kami datang ke sini meminta agar proses hukum tidak hanya melihat pada peristiwa Cebongan, tapi dilihat dari perencanaan atau pembiaran kasus Cebongan," kata Haris saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III DPR, Kamis 11 April 2013.


Sehingga, menurut Haris, tidak cukup menyelesaikan masalah itu di peradilan militer. Sebab, Kapolres Sleman dan Kapolda DIY juga harus bertanggungjawab.


Haris juga menyoroti ditutupnya kasus pengeroyokan hingga menewaskan anggota Kopassus Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe, hanya karena empat tersangka pembunuhan sudah meninggal dunia.


"Proses hukum harusnya mundur sampai ke Hugo's Cafe. Kami kecewa jika Polda DIY hentikan proses hukum di Hugo's," kata dia.


Untuk itu, kata Haris, Kontras dan keluarga korban penembakan di Lapas Cebongan berharap presiden membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) yang terdiri dari unsur masyarakat sipil, Kemenkumham, Kepolisian, TNI, Komnas HAM, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya