VIDEO: Meriahnya Prosesi Pelepasan Eks Pangdam Diponegoro

Eks Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso (kiri).
Sumber :
  • ANTARA/R. Rekotomo
VIVAnews
Panglima Militer Israel Tegaskan Negaranya akan Membalas Serangan Iran
– Mantan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso, dimutasi usai terungkapnya kasus penyerangan ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan di Sleman, DIY, yang dilakukan oleh 11 oknum Kopassus. Prosesi pelepasannya di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, berjalan meriah, Rabu 10 April 2013.

Analis Perkirakan BI Bakal Intervensi Besar-besaran Imbas Rupiah Ambruk ke Rp 16.128 per Dolar AS

Mayjen TNI Hardiono dan istrinya diarak keliling lapangan Makodam. Ia juga menerima keris tradisi Diponegoro. Selanjutnya, para prajurit spontan membopong Hardiono dan pejabat baru Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo, sambil bernyanyi bersemangat.
Ada 488 Unit Suzuki Jimny 3 Pintu yang Kenal Recall di Indonesia


Lihat semarak prosesi pelepasan mantan Pangdam IV/Diponegoro itu .


Mayjen TNI Hardiono Saroso kini ditugaskan di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, sebagai staf Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo. Sementara Pangdam yang baru, Mayjen TNI Sunindyo, sebelumnya menjabat sebagai Asisten Personel KSAD.


Hardiono mengatakan, Pangdam IV/Diponegoro punya tugas banyak, antara lain membina satuan, menyiapkan sumber daya manusia yang profesional untuk digunakan, bertindak sebagai panglima komando operasi manakala ada operasi di wilayahnya, bertindak sebagai panglima komando daerah ketika daerah memerlukan pengamanan, serta bertindak sebagai komandan garnisun yang bertanggung jawab terhadap semua satuan TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Daerah istimewa Yogyakarta.


Hardiono mengatakan ikhlas mempertaruhkan karir dan jabatannya untuk anak buahnya. “Saya menaruh hormat, bangga, dan menjunjung tinggi sikap kesatria serta kejujuran prajurit Angkatan Darat saya. Hidup adalah pilihan. Beranilah tentukan pilihan walau nyawa taruhannya. Karir, jabatan, dan nyawa saya berikan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dan untuk soliditas satuan,” kata dia. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya