Industri Pariwisata Bali Timpang

upacara melasti di pantai purnama
Sumber :
  • ANTARA/Nyoman Budhiana

VIVAnews - Sektor pariwisata Bali sudah berkembang pesat. Namun, ternyata belum sepenuhnya bisa dirasakan masyarakat Bali, khususnya mereka yang tinggal di wilayah utara dan selatan. Pemerintah perlu mendesain wajah pariwisata berdasarkan partisipasi masyarakat sehingga mereka tidak hanya jadi penonton.

Di tengah gemerlapnya pariwisata yang bertumpu pada Bali selatan, kini mulai muncul kesadaran kolektif di masyarakat bahwa dampak pembangunan tersebut belum meretas sampai ke wilayah lainnya.

Ketimpangan ekonomi Bali selatan dengan Bali timur, serta Bali utara semakin terbuka lebar dan belum ada tanda-tanda pemerataan. Kondisi inilah yang mendapat sorotan Wakil Gubernur Anak Agung Ngurah Puspayoga.

"Model pengembangan pariwisata seperti BTDC di Nusa Dua ke depan sudah tidak cocok lagi, banyak hotel-hotel mewah tapi tidak memberikan dampak ke masyarakat," kata Puspayoga di Bali, Selasa 2 April 2013.

Hotel dan resor mewah yang berjejalan di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya dimonopoli para investor luar Bali, termasuk asing.

Tak ayal, rakyat hanya menjadi penonton tidak mendapatkan manfaat secara maksimal di balik gemerlapnya pariwisata Bali. Untuk itu, Puspayoga menilai Bali ke depan tidak boleh mengembangkan pariwisata seperti di Nusa Dua.

Dia lantas memberikan solusi untuk pengembangan pariwisata seperti di Badung utara dengan mengembangkan desa-desa wisata.
 
Ia memiliki keyakinan, jika pariwisata yang berbasiskan pada potensi alam dan budaya masyarakatnya, jauh akan memberi dampak positif bagi peningkatkan kesejahteraan.

"Saya yakin, masyarakat Petang dan Bali utara lainnya bisa lebih sejahtera," ujar Puspayoga.

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir

Dengan pola pengembangan desa wisata, maka nantinya tidak boleh ada warga yang menjual tanah atau investor yang membangun bangunan hotel berbintang.

Nantinya, justru penduduk sendiri yang mengelola desa wisata dan sarana penunjang lainnya. Jadi, wisatawan bisa berlibur menikmati keindahan alam yang bersih dan nyaman. "Bali memiliki potensi desa wisata yang luar biasa untuk dikembangkan," katanya.

Wisatawan asing yang berkunjung di desa wisata akan merasa nyaman dan betah melihat kekayaan alam yang dimiliki wilayah Badung Utara yang bersandar pada pertanian.

Hasil pertanian seperti buah-buahan, sayuran yang banyak tersebar di Kecamatan Petang misalnya, adalah produk-produk andalan wilayah itu.

"Harus punya keberanian visi menjadikan Kecamatan Petang sebagai potret desa wisata yang bersinergi dengan sektor pertanian dan perkebunan lainnya," kata Puspayoga.

Keberadaan desa wisata itu dimiliki oleh seluruh masyarakat sehingga mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga dengan baik. "Kalau rumah menjadi homestay maka tidak usah ada ada kapital besar, semua bisa dinikmati masyarakat sendiri," katanya. (asp)

Mendukung Perkembangan Voli Indonesia melalui Kiprah Megawati dan Fun Volleyball 2024
Polisi bekuk pelaku begal yang bacok siswa SMP di Depok

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024