Survei LSN: Jokowi Effect Lebih Kuat dari Faktor Megawati

Usai Mencoblos, Mega dan Jokowi Gelar Jumpa Pers
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Cak Imin Posting Foto Bareng Dasco Gerindra, Apa Artinya?
- Lembaga Survei Nasional (LSN) memprediksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) keluar sebagai pemenang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang. Dalam survei nasional terbaru yang mereka gelar, PDIP meraih elektabilitas tertinggi dengan perolehan dukungan sebesar 20,5 persen.

Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

"Mengapa memilih PDIP? Partai yang peduli rakyat kecil adalah salah satu referensi dari responden," kata Peneliti Utama LSN, Dipa Pradipta, dalam presentasi hasil survei di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu 24 Maret 2014.
Cole Palmer Jadi Pusat Perhatian Jelang Man City vs Chelsea


Dipa mengatakan PDIP juga mendapat keuntungan dari posisi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan kader mereka. Menurutnya, responden semakin bersimpati dengan PDIP karena keberadaan Jokowi.


"Faktor Jokowi secara langsung berimplikasi dan menjadi alasan responden memilih PDIP. Jokowi effect sangat signifikan terhadap keterpilihan PDIP," ujarnya.


Jokowi Effect Kalahkan Faktor Megawati


Dipa mengatakan bahwa 'Jokowi Effect' bahkan mengalahkan faktor Megawati. Sebanyak 9,5 persen responden mengaku memilih PDIP karena Jokowi daripada Megawati yang hanya 7,1 persen. "PDI Perjuangan telah menemukan ikon baru yang dapat menggairahkan semangat kader," katanya.


Dipa melanjutkan, partai kedua di bawah PDIP adalah Partai Golkar. Dalam survei LSN, Golkar memperoleh dukungan 19,2 persen, kemudian diikuti oleh Partai Gerindra 11,9 persen, Partai Hanura 6,2 persen, Partai Nasdem 5,3 persen, PKS 4,6 persen, Partai Demokrat 4,3 persen, PAN 4,1 persen, PKB 4,1 persen, PPP 3,4 persen, PBB 0,4, PKPI 0,2 persen, pemilih belum memutuskan 14,8 persen.


"Imej Partai Demokrat sebagai partai korup menguat. Kader paling banyak korup, 70,4 persen. Oposisi kebanjiran simpati masyarakat.

Dukungan terhadap semua partai pemerintah, atau koalisi cenderung stagnan, atau mandek. Hanya Golkar yang tidak. Sementara Partai Islam dipersepsikan bersifat konservatif, kurang pro rakyat," ucapnya memaparkan kesimpulan.


Untuk diketahui, LSN mengadakan survei tingkat nasional dari 1 sampai dengan 15 Maret 2013 di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah responden yang sudah memiliki hak pilih berjumlah 1.230 orang diperoleh melalui teknik multistage random sampling. Margin of error dari survei ini sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sedangkan pengumpulan data melalui wawancara terhadap responden secara tatap muka langsung dengan menggunakan kuesioner.


Selain itu, survei ini dilengkapi dengan riset kualitatif melalui wawancara mendalam (depth interview) dan analisis media.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya