Survei LSI Network: Mega, Ical dan Prabowo Bersaing Ketat

Pidato Politik Megawati-Prabowo
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network) menemukan fakta bahwa partai-partai berbasis massa Islam mengalami krisis tokoh calon presiden (capres) pada Pemilu 2014. Diperkirakan tak akan ada capres dari tokoh partai Islam di Pemilu nanti, seperti halnya pada Pemilu 2009.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan LSI pada Maret 2013, ada empat kandidat terkuat capres yang semua didominasi tokoh dari partai nasionalis. Mereka adalah Megawatir Soekarnoputri 20,7 persen, Aburizal Bakrie 20,3 persen, Prabowo Subianto 19,2 persen, dan Wiranto 8,2 persen.

Para tokoh partai Islam hanya berada pada urutan kelima dan seterusnya. Figur partai Islam kalah pamor dibanding para tokoh nasionalis.

Hatta Rajasa, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), hanya memperoleh dukungan 6,4 persen. Suryadharma Ali, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,9 persen, Anis Matta, Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 1,1 persen, dan Muhamin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hanya mendapatkan dukungan sebesar 1,6 persen.

Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengungkapkan bahwa ada tiga faktor penyebab tokoh partai Islam tak memperoleh dukungan signifikan sebagai capres. Pertama, kurangnya publikasi dari para tokoh partai Islam.

"Padahal, public expose dapat meningkatkan popularitas dan kesukaan terhadap seorang tokoh," kata Adjie, dalam paparan hasil surveinya, di kantor LSI, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2013.

Menurut temuan LSI, kata Adjie, hanya di bawah 30 persen publik yang mengaku sering melihat iklan, pemberitaan kegiatan, dan aktivitas turun tangan tokoh partai Islam.

Faktor kedua, Adjie menambahkan, pendanaan tokoh partai Islam dinilai kurang sehingga tidak maksimal mendukung aktivitas sosialisasi dan kampanye. Ketiga, figur dari partai nasionalis juga dianggap mampu mengakomodasi kepentingan kelompok Islam.

"Sebesar enam koma satu (6,1) peesen publik percaya bahwa para tokoh nasionalis juga mengakomodasi kepentingan kelompok Islam," terang Adjie.

Lemahnya dukungan figur partai Islam bukan hanya pada posisi capres, melainkan juga cawapres. Dari empat kandidat cawapres terkuat, hanya terdapat satu tokoh dari partai Islam.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Joko Widodo alias Jokowi 35,2 persen, Jusuf Kalla 21,2 persen, Hatta Rajasa 17,1 persen, dan Mahfud MD 15,1 persen. Ketua Umum partai Islam lainnya hanya di bawah 5 persen.

Survei itu dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan menggunakan 1200 responden. Dengan metode multistage random sampling, estimasi kesalahan penyamplingan (margin of error) survei itu 2,9 persen.

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024