Napi Palestina di Penjara Israel Diduga Selundupkan Sperma

Salah satu penjara di Israel bernama Ayalon.
Sumber :
  • REUTERS/Nir Elias
VIVAnews
Viral MUA Ceritakan Kisah Pengantin Kesurupan Gegara Tidak Ziarah Kubur Sebelum Nikah
- Para narapidana Palestina yang dipenjara di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Israel diduga menyelundupkan sperma mereka untuk diberikan kepada istrinya.

Tetap Gunakan Sirekap di Pilkada Serentak, KPU: Kami Punya Kewajiban untuk Terbuka

Hal ini terkuak dari pengakuan seorang wanita Palestina bernama, Dallal, yang baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki pada Agustus tahun lalu di rumah sakit Nablus al-Arabia.
Ketua Umum Projo Isyaratkan Mesti Ada Parpol di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran


Sementara suami Dallal, Ammar Ziben, saat ini masih ditahan di lapas Israel akibat dipenjara selama 32 tahun.

Dilansir kantor berita
BBC
, Jumat 15 Maret 2013, Dallal membuat pengakuan mengejutkan bahwa dirinya dapat hamil menggunakan sperma sang suami yang diselundupkan dari penjara. Sontak pengakuan Dallal ini mendapatkan perhatian luas dari media.


BBC
kemudian menemui dokter kandungan di Tepi Barat untuk mengorek informasi lebih lanjut. Menurut salah seorang dokter, saat ini sudah ada sekitar sepuluh wanita Palestina yang sudah hamil dengan menggunakan sperma suami mereka yang diselundupkan dari dalam penjara.


"Sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana mereka melakukan hal itu dan saya tidak mau tahu bagaimana mereka melakukannya," ungkap dokter Salem Abu Khaizaran, yang pernah membantu proses kelahiran salah seorang wanita Palestina.


Masih menurut Salem, alasannya membantu wanita Palestina itu demi kemanusiaan semata.


"Semua orang hanya memberikan perhatian kepada para napi di dalam tahanan, sedangkan para wanita ini banyak yang menderita," tutur Salem prihatin.


Salem kemudian memberikan penjelasan bahwa banyak wanita Palestina yang datang ke kliniknya dengan membawa sperma yang ditempatkan di dalam gelas plastik atau botol kecil. Dalam kondisi ideal, sperma dapat bertahan selama 48 jam sebelum dibekukan untuk dilakukan perawatan
In vitro fertilisation
(IVF), semacam proses bayi tabung.


Kepada para wanita Palestina ini, Salem juga meminta mereka untuk menginformasikan langkah yang akan diambil ini, untuk menghindari rumor mereka hamil karena berselingkuh dengan orang lain.


"Kami menyarankan mereka untuk kembali ke desanya dan memberitahukan kepada para tetangga bahwa mereka mendapat sampel sperma dari suaminya untuk persiapan program bayi tabung," ujarnya memberi saran.


Sementara itu, Layanan Penjara Israel (IPS), meragukan rumor penyelundupan sperma dari dalam penjara. Menurut juru bicara pejabat penjara, Sivan Weizman, tingkat pengamanan di penjara sangat ketat, sehingga tidak mungkin aksi penyelundupan dapat dilakukan.


"Mungkin kami tidak dapat mengatakan sepenuhnya itu tidak terjadi. Tetapi, sangat sulit dipercaya jika aksi penyelundupan itu dapat terjadi, karena tingkat pengamanan di penjara sangat tinggi," ungkapnya dalam sebuah pernyataan tertulis.


Dia kemudian menjelaskan bahwa selama napi Palestina menerima kunjungan dari keluarga atau kerabat, mereka tidak dibolehkan melakukan kontak fisik. Aturan ini tidak berlaku bagi napi anak-anak yang usianya di bawah delapan tahun.


"Mereka dibolehkan melakukan kontak fisik dengan orang tua selama sepuluh menit," kata Weizman.


Para napi Palestina ini juga tidak mendapat izin dari petugas penjara untuk berhubungan intim dengan pasangan mereka selama jam berkunjung. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya